Sebagai seorang mualaf yang kebetulan beretnis Tionghoa, jelas Larissa mendapat tentangan dari keluarganya.
Pasalnya, tak satupun dari mereka yang Muslim.
Keributan tak dapat dielakkan saat mereka mengetahui Larissa masuk Islam.
Tapi ia tidak peduli, ia berjuang mempertahankan Iman kepada Allah, membagikan pengalamannya itu di ask.fm agar non muslim membaca dan terbuka pikirannya dengan Islam.
Dan hebatnya lagi, hanya berselang seminggu setelah mengucapkan syahadat, ia langsung berijab Syar’i tanpa peduli non Muslim bicara apa.
2. Pencarian terhadap Islam
Perjumpaannya dengan Islam, berawal saat Larissa merasa sangat jauh dari kebenaran tentang tuhan.
Dalam upaya pencariannya ia mempelajari agama Budha dan Kristen, mengikuti beragam kegiatan kagaaman, namun belum bisa menjawab segala pertanyaanya selama ini.
Di tengah kebimbangannya karena belum juga menemukan kebenaran dari dua agama yang dipelajari sebelumnya, Larissa mencoba untuk mempelajari agama Islam.
Saat pertama kali mempelajari Islam, ia pun merasa asing.
Tapi itu justru membuatnya semakin tertarik mempelajarinya, bagaimana pandangan Islam tentang Tuhan.
Larissa kemudian membandingkan dengan dua agama lain yang telah dipelajari sebelumnya.
Itu ia lakukan demi mencari sebuah kebenaran.
Akhirnya Larissa mendapati Islam dan ajarannya ternyata masuk akal.