Melalui pengeras suara, Catie mendengarkan penuturan itu langsung di rumahnya di New York bersama seluruh keluarganya.
Catie tentu bahagia. Ibunya menggambarkan, wajah putrinya itu bercahaya.
Sebenarnya Rowling saat itu sudah berencana melakukan tur buku di AS sekaligus bertemu dengan Catie, namun takdir berkata lain.
Gadis 9 tahun itu harus mengembuskan napas terakhir pada 18 Mei 2000.
Sebelum Natal tahun 2002, Peca sebagai ibu Catie mendapatkan cek sebesar AS$100.000 (Rp1,3 miliar) dari Rowling untuk penggalangan dana yang dibuatnya atas nama anak perempuan yang harus bertarung dengan kanker.
Akhirnya Catie Hoch Foundation dibuat atas namanya.
Pada 2004 Rowling kembali memberi donasi sebesar AS$350.000 (Rp4,7 miliar).
Semenjak itulah Rowling sering kali beramal hingga mencapai AS$160 juta (sekitar Rp2,1 triliun).
Bukan hanya kepada kanker, kepedulian Rowling menyangkut panti asuhan melalui organisasi Lumos serta berbagai isu lainnya seperti Dyslexia Action, Make A Child Smile Appeal, dan Multiple Sclerosis Society. Ia juga membantu anak-anak lain dengan cara berhubungan langsung.
Misalnya kepada Evanna Lynch yang berjuang melawan anoreksia melalui buku-bukunya. Bahkan akhirnya Rowling bertemu langsung dan mengajak Evanna untuk bermain di film Harry Potter.
Berbagi memang menjadi hal yang indah. Dan berbagi menjadi “sihir” yang indah di tangah Rowling. (Yoyok Prima Maulana/Intisari-Online.com)