“Mereka yang selalu menyambangi saya di kamar. Kalau ada yang penting, mereka yang saya minta (datang) ke kamar saya,” kata Elvy sambil menahan tangis.
Sejauh ini Elvy juga belum bisa menjenguk Dhawiya dan Syehan di tahanan polda.
“Saya nggak bisa bayangin kalau ketemu mereka bagaimana. Aduuuh..,” ujar Elvy yang mengaku, letak kamarnya dengan kamar anak-anaknya di rumah juga cukup jauh.
“Kalau mau bertemu anak-anak ya cukup telepon (antarkamar di rumah),” ujar Elvy.
Setelah diberi tahu Dhawiya dan Syehan sering mengonsumsi sabu di rumah, Elvy kaget, lemas, syok dan tidak tahu harus berbuat apa.
“Perasaan Umi hancur dan sedih,” katanya kembali menahan tangis.
Hanya Pasrah
Didepan penyidik, Elvy hanya bisa pasrah melihat kenyataan hidupnya saat ini.
“Semua sudah begini garisnya dari Allah, dan saya menerimanya. Saya cuma minta doa dari semua penggemar di seluruh Indonesia dan penggemar Dhawiya,” ucap Elvy yang menganggap, kasus ini menjadi pelajaran berharga untuk anak-anaknya.
“Mereka harus berhati-hati dan berjanji, insya Allah kedepannya menjadi anak-anak yang baik. Amin ya Robbal Alamin. Fans mungkin kecewa atas kejadian ini,” jelas Elvy seraya berharap, kasus itu berjalan cepat dan segera disidangkan.
“(Narkotika) Ini adalah barang terlarang dan tidak boleh dipakai main-main,” katanya.
Elvy yang mengenakan busana hitam dan kerudung motif hitam-putih itu tiba di ruang penyidik Ditres Narkoba Polda Metro Jaya, Senin pukul 13.30.
Ia didampingi Fitria Sukaesih dan Zecky Alatas, anaknya yang juga menantu sekaligus pengacara Dhawiya.
Sebelum pemeriksaan, saat berjalan memasuki Gedung Ditres Narkoba, Elvy selalu menundukkan kepala dan menolak bicara.
Sesekali Elvy memandangi wartawan yang terus mengerumuninya. Elvy bahkan sempat menghentikan langkah kakinya setelah kesulitan berjalan saat akan masuk gedung.
“Ya Allah ya Rabbi,” kata Elvy kesal.
Fitri yang terus menemani Elvy menyatakan, ibunya dalam keadaan sehat dan baik. (ari/suf/kin)