Sebelumnya, ia kerap memperlihatkan perilaku aneh.
Bahkan, ia disebut sempat berkunjung ke rumah sakit jiwa untuk menyelesaikan masalahnya.
Diduga, Britney tertekan dengan masalah perceraian dan hak asuh anak.
Dengan kawalan belasan petugas Kepolisian, Britney sempat dilarikan ke Pusat Medis UCLA.
Polisi hanya mengatakan bahwa tindakan itu lebih merupakan suatu upaya untuk memperoleh bantuan atas kesulitan yang selama ini terus merundung sang bintang.
Dr Bruce Spring, asisten profesor bidang Psikiatri Klinis Universitas Southern California mengatakan, di bawah sumpah, para dokter mungkin akan merahasiakan seseorang selama 24 jam observasi, tetapi ia tidak akan merawat orang itu tanpa ijinnya kecuali jika terlihat sangat membahayakan.
"Menangani seseorang bukanlah kekuasaan penuh untuk merawat orang itu," kata Spring, yang tidak berhubungan dengan kasus Spears Memuncaknya kegoncangan jiwa Britney dimulai pada November 2006.
Britney, mengajukan gugatan cerai dari Kevin Federline, ayah dua putranya, Jayden James (1) dan Sean Preston (2).
Dia pernah muncul di acara publik dengan pakaian minim tanpa pakaian dalam, kepala plontos, menyerang fotografer, merusak bemper mobil orang, menyerang mobil lain dengan payung saat berhenti di lampu merah dan berbagai ulah lain.
Britney Spears dikirim ke rumah sakit setelah meminta polisi datang ke rumahnya ketika ia menolak untuk mengembalikan anak-anaknya ke Federline.
Episode itu justru mengakibatkan hilangnya hak asuh atas anak-anaknya.
Begitu hiruk-pikuknya kabar tentang Britney.
Dia selalu menjadi bulan-bulanan media. (*)