Paduan antara pendidikan di luar negeri dan didikan tradisi Timur dari orangtuanya, serta pengaruh budaya Indonesialah, yang akhirnya menjadikan cintanya kepada Indonesia sangat melekat.
“Karena rasa cinta saya dengan karya-karya musisi Indonesia, ada beberapa lagu saya berwarna dan berbahasa Indonesia,” akunya.
Bernard Dinata sempat menimba ilmu di label yang menaungi girlband dan boyband Korea Selatan seperti IKON, BIGBANG dan BLACKPINK namun, keberuntungan bukan istilah yang cocok diberikan untuk seorang Bernard Dinata.
Musik telah menjadi passion-nya sejak kecil, sejak ia sering bermusik pada pelayanan di gereja bahkan ketika menginjak usia 20 tahun, ia mengikuti ajang kompetisi bakat yang dikemas sebagai Reality Show, The Final 1, di Singapura dan sampai pada posisi Top 4 Male Finalist.
Maka, ketika ia mendapatkan kesempatan magang di YG Entertainment, ia langsung memanfaatkannya dengan maksimal. Tidak hanya tentang performance, tapi ia juga mempelajari tentang pekerjaan di belakang layar, sampai pengelolaan bisnis musik.
“Saya ingin, ketika saya tidak mampu lagi bermusik, saya tetap bisa menjalankan bisnis musik,” aku pria yang juga menyukai desain grafis dan fotografi ini.
Bahkan demi cita-citanya yang paling besar sebagai music performer, Bernard juga memutuskan untuk melanjutkan studi ke Berklee College of Music, dengan mengambil jurusan Production and Songwriting.
“YG Entertainment mengubah hidup saya. Saya belajar bagaimana cara yang tepat berkarir di industri musik. Dari sana, pintu terbuka lebar untuk saya berkarir di masa depan. Sementara Berklee (College of Music) menyempurnakan skill bermusik saya. Karena sekolah ini adalah surga buat para musisi jazz, sehingga membuat saya mencintai jazz dan gemar memadupadankan dengan genre musik lain. Akhirnya musik saya menjadi lebih menarik, berwarna dan tak monoton,” tutur Bernard.