"tapi gpp yah pak semoga kebaikan pak sutradara menjadi doa buat kesehatan dan kebahagian juga karir bapak (emotikon) Happy Birthday (emotikon)"
Baca: Berat Badan Drop, Asri Welas Sempat Panik karena Harus Beri Asi Eksklusif untuk Bayinya
Baca: Melahirkan Anak Ketiganya, Asri Welas Ungkap Jika Ia Alami Kekurangan Air Ketuban Saat Persalinan
4. Asri Welas Syuting saat Hamil Besar
Asri Welas juga turut berpartisipasi dalam film ini.
Ia berperan sebagai Bu Broto, seorang pemimpin dalam sebuah perusahaan penerbitan buku.
Saat proses syuting Asri Welas dalam keadaan hamil anak ketiga.
Kehamilannya tersebut sudah memasuki trisemeter kedua.
5. Makeup Ge Pamungkas 2 Jam
Ge Pamungkas memerankan sosok hantu yang bernama Galih.
Semasa hidupnya Galih sempat frustasi dan memilih untuk mengakhiri hidup.
Semua kisah sedihnya dituangkan dalam sebuah diary.
Meski penampilannya sebagai hantu terlihat biasa dengan make up putih, namun ternyata prosesnya memakan waktu yang cukup lama.
Ge Pamungkas mengatakan jika make up yang ia kenakan tak mudah luntur dan terasa berat.
Selain proses make up yang lama, untuk membersihkannya pun memakan waktu yang tidak sebentar.
"Gua nggak boleh banyak ekspesif, karena kalo gua senyum atau ngerntit makeupnya bakal retak-retak," kata Ge Pamungkas.
Selain harus didandani dengan make up tebal Ge juga harus menggunakan soft lens.
"Yang paling ribet adalah soft lens ya. Karena gue belum pernah pake soft lens," lanjut Ge Pamungkas.
Baca: 5 Tips Liburan Seru di Amsterdam ala Ernest Prakasa
Baca: Viral Keluhan Angela Gilsha Soal Tangisan Bayi di Pesawat, Ringgo dan Babe Cabita Ikut Berpendapat
6. Sempat Syuting Saat Badai
Dari unggahan Instagram @ghost.writer.movie, saat syuting hari ke-10 cuaca tak bersahabat.
Padahal saat itu agenda syuting berada di luar ruangan.
"Yeiy, hari kesepuluh, nggak kerasa. Hari ini finally kita ke luar rumah dan akan melakukan adegan jalan-jalan," ucap Tatjana dalam video tersebut.
Syuting hari kesepuluh ini diwarnai dengan hujan badai yang cukup kencang.
"Jadi adegan Naya naik Everest kita tunda, karena cuaca nggak mendukung," papar Bene dalam video tersebut.
Bene tampak mengenakan jas hujan, bahkan salah satu kru membeberkan kondisi kala itu yang cukup ekstream.
"Hari ini ujan, badai, pohon tumbang, genset mati," papar salah seorang kru.
7. Film Terakhir Khikmawan Santosa
Film ini menjadi karya terakhir Khikmawan Santosa yang merupakan satu penata suara kawakan dalam dunia perfilman Indonesia.
Melansir dari Kompas.com, Khikmawan Santosa meninggal pada Sabtu (11/5/2019) dalam sebuah kecelakaan motor.
Kabar meninggalnya sosok yang kerap disapa Kiki itu disampaikan Ernest melalui cuitannya di Twitter.
"Badan gw gemeteran, jantung deg2an. Baru aja ngobrol beberapa hari lalu, tiba2 barusan dapet kabar Kiki (Khikmawan Sentosa / Crossfade) meninggal dunia pukul 03:00 tadi di daerah Puncak karena kecelakaan. Rest In Peace, Bro. This is too unreal," tulis Ernest di akun Twitter-nya.
Mendiang Khikmawan pernah mengerjakan tata suara untuk film-film top Tanah Air.
Di antaranya Sang Kiai (2013), Pengabdi Setan (2017), Kartini (2017), Cek Toko Sebelah (2017), dan lainnya.
Dari 2004 hingga 2009, ia menggarap tata suara untuk film Pintu Terlarang, Mati Suri, Queen Bee, King, Macabre, dan Serigala Terakhir, serta Meraih Mimpi.
Dari filmindonesia.co.id mencatat sudah sekitar 437 film yang pernah ditangani Khikmawan sejak 2005 sebagai penata suara dan 19 penghargaan perfilman telah ia raih.
Baca: Jawaban Jan Ethes Soal Pekerjaan Gibran Rakabuming Ini Buat Jokowi Terbahak-bahak
Baca: Punya 5 Mantan Pacar, Mischa Chandrawinata Jawab Pertanyaan soal Mantan Terindah
Baca: Setelah Babe Cabita, Giliran Ringgo Agus Komentari Sikap Angela Gilsha yang Terganggu Tangisan Bayi
(Tribunnews.com/Bunga)