Baca: Ketakutan Berbicara Politik di Era Jokowi, Babe Haikal: Negara yang Menciptakan Rasa Takut
Membuka warung kopi
Selang beberapa tahun kemudian, Antok berhasil kuliah dengan mengambil jurusan S1 Ekonomi.
Untuk membayar biaya perkulihan dan kebutuhannya sehari-hari Antok mulai berjualan kopi.
"Waktu pertengahan S1 saya jualan kopi," ucap pria berkacamata ini.
Siapa sangka lewat berjualan kopi inilah Antok mendapat gelar sarjana dan melanjutkan pendidikan S2 di jurusan Teknik Pendidikan.
"Biaya saya dari S1 dan S2 semua dari saya jualan kopi," kata Antok.
Antok mengaku pernah dihina orang lantaran berjualan kopi untuk membiayai perkuliahannya.
"Orang itu mikir seenaknya sendiri, tidak memikiran orang yang hinanya," lanjutnya.
Selama berjualan kopi, banyak tantangan yang dihadapi Antok.
Salah satunya dirinya pernah berjualan selama 12 jam dengan hanya memperoleh uang sebesar Rp3.000.
"Dulu waktu buka warung cuma laku satu cup kopi," tegas Antok.
Baca : Publik Lebih Takut Berbicara Politik di Era Presiden Jokowi? Berikut Hasil Survei LSI
Mencari ciri khas