"Gue kronologi dulu ya biar jelas. Tanggal delapan september itu suami meninggalkan saya bersama dengan anak pergi dari rumah," terang Karen.
"Sebelumnya dilakukan tindak KDRT. Dirobek baju saya dari badan lalu saya duduki, saya dibekap sampai saya hampir tidak bisa napas."
"Anak saya yang turun nyelametin saya, "please dont do that to mommy" gitukan."
"Trus dia berhenti untuk menduduki dan menyekap saya."
Namun tidak sampai di situ melihat anaknya membela Karen, Arya langsung memanggil kembali anaknya.
Kemudian Arya mengeluarkan kata-kata makian dan melakukan pemukulan di depan anaknya hingga ketakutan.
Akhirnya Arya pergi dari rumah mereka kala itu yang berlokasi di Bandung dengan membawa anaknya.
"Tapi dia panggil anak saya ke bawah malah maki saya di depan anak saya, mukul juga depan anak saya, sampai anak saya ketakutan," ungkap Karen.
"Sampai anak saya yang bilang pada saya "its ok mommy. I go with papi. Don't cry"," imbuhnya.
Semenjak kejadian pada hari itu, Karen belum bertemu lagi dengan anak dan Arya.
Sehingga Karen harus mencari keberadaan mereka tanpa melakukan kontak karena aksesnya diblock.
Karen dapat bertemu dengan Arya dan anaknya, pada Senin (28/10/2019).
Ketika itu Karen harus membuntuti Arya secara diam-diam dari rumah orang tua Arya.
Dan menemukan Arya berada di sebuah apartemen di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan.