TRIBUNNEWS.COM - Lucinta Luna mengaku depresi karena tidak kuat menerima bully dari warganet di media sosial.
Namun, dirinya pasrah atas semua hinaan atau hujatan yang diarahkan padanya.
Ia juga mengaku sakit hati dan bisa mengakhiri hidupnya atas semua komentar negatif yang ia terima.
"Untuk itu (bullying) saya hanya bisa pasrah karena semua orang punya tangan," ujar Lucinta Luna di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (14/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
"Apa pun yang kalian ketik, saya hanya manusia biasa, saya juga bisa sakit hati. Kalau saya enggak kuat saya bisa mengakhiri semua ini," ungkapnya.
Baca: Abash Heran, Lucinta Luna Baru Masuk Sel Sudah Utang Rp 300 Ribu ke Napi Lain & Minta Dibawakan Ini
Baca: Abash Beberkan Daftar Pesanan Lucinta Luna untuk Dibawa ke Penjara, Ada Soft Lens hingga Mukena
Lucinta mengatakan, dirinya mengonsumsi obat penenang untuk menghilangkan depresinya.
Menurutnya, dirinya tak bisa membalas semua komentar tak menyenangkan dari warganet.
"Saya berusaha menghibur kalian apa pun yang kalian anggap ke saya, mem-bully saya," katanya.
"Kadang saya punya batin yang sakit tapi saya berhenti untuk menyinggung. Contohnya 'dasar kamu begini..begini..'. Saya hanya bisa jawab iya iya, iya deh kamu yang lebih baik," jelasnya.
Sementara itu, kuasa hukum Lucinta Luna, Milano telah melaporkan sejumlah akun media sosial yang melakukan bully pada kliennya.
"Salah satu yang bikin dia stres itu sebenarnya. Intinya terhadap yang bully, kita lagi proses."
"Tinggal tunggu waktu aja, sedang ditangani pihak Polda Metro Jaya, laporannya pun udah ada," kata Milan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
Pihaknya telah melaporkan akun-akun tersebut sebulan yang lalu.
"Paling parah ada tiga (akun). (Total) ada 18 akun yang dilaporkan atas permintaan LL dan manajemen sudah lama laporannya," jelasnya.
Baca: Curahan Hati Lucinta Luna Diam-diam Tak Kuat Dibully sampai Malu Beli Obat Penenang Sendiri
Baca: Mobil Lucinta Luna Senilai Ratusan Juta Sempat Digrebek Atta Halilintar, Ada Buku Yasin di Dashboard