News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibunda Nunung Meninggal

Saat-saat Terakhir Ibunda Nunung, Sebelum Napasnya Hilang, Seolah Menunggu Dua Putrinya

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nunung dan foto ibunya yang dipajang di samping jenazah almarhum.

TRIBUNNEWS.COM, SOLO -  Kabar duka datang dari komedian Nunung Srimulat. Saat Nunung masih menjalani rehabilitasi narkobam sang ibu  Djuwarti meninggal dunia.

Di saat-saat terakhirnya, sang bunda seolah menunggu dua putrinya yang tinggal di Jakarta. 

Putri pertama yakni kakak Nunung tinggal di Surabaya. Sementara Nunung di Jakarta.

Adik Nunung Srimulat, Wulanti Praptiyani mengenang detik-detik sebelum sang ibunda, Djuwarti (83) menghembuskan napas terakhir.

Pasalnya, sebelum ibudanya pergi selama-lamanya di dunia, ia terus menengok kondisi almarhum di kamarnya.

"Saya kan dari tadi siang berbincang dengan kakak, ibu kayaknya nunggu Mbak Nunung dan Mbak Endang (kakak pertama Nunung)," tutur dia di rumah duka Jalan Pajajaran RT 3 RW 11, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Minggu (19/4/2020).

"Terus saya masuk ke kamar lihatin kondisi ibu masih ada, masih bernapas, terus saya mandiin dan kotoran-kotorannya saya buang," imbuhnya membeberkan.

Wulanti pun kemudian mencoba memegang tangan almarhum dan masih ada respon.

"Mengeluarkan air mata, saya usap, matanya masih melek-melek, sudah ada feeling bentar lagi," ujarnya.

Baca: Sule Ungkap Kenangan Dirinya dengan Almarhumah Ibunda Nunung

Baca: Kumpulkan Donasi Rp. 1,5 Miliar, Ashanty Belikan APD untuk Tenaga Medis

Sanak saudara dan tetangga mendatangi rumah duka ibunda Nunung Srimulat, Juwarti Pranowo (82) di Jalan Pajajaran RT 3 RW 11, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Minggu (19/4/2020). (TribunSolo.com/Ilham Oktafian)

Ia pun keluar dari kamar almarhum dan kemudian melihat dari kejauhan.

"Yang napas di perut, ibu kok tidak napas di dada, biasanya kan naik turun naik turun, saya hampiri ternyata nafasnya di perut itu pelan sekali," kata Wulanti.

"Nafasnya pelan semakin pelan terus saya lihat ibu saya sudah tidak ada, matanya sudah rapat sekali," tambahnya.

Wulanti pun tak bisa menahan kesedihannya tatkala mengetahui sang ibunda pergi untuk selama-lamanya.

"Saya terus nangis, teriak-teriak," ujarnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini