News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sapardi Djoko Damono Meninggal

Sang Pencipta Hujan di Bulan Juni Berpulang, Ini Profil Sastrawan Sapardi Djoko Damono

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sapardi Djoko Damono dalam wawancara di gedung Kompas Gramedia, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2017).

Sapardi Djoko Damono tercatat sebagai lulusan SMP Negeri 2 Surakarta tahun 1955.

Kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 Surakarta tahun 1958.

Pada masa ini, SDD sudah menulis sejumlah karya yang dikirimkan ke majalah-majalah.

Kesukaannya menulis ini berkembang saat ia menempuh kuliah di bidang Bahasa Inggris di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Penyair Sapardi Djoko Damono dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (19/7/2020) pagi ini sekitar pukul 09.17 WIB. (Gramedia via KOMPAS.com)

Tahun 1973, Sapardi Djoko Damono pindah dari Semarang ke Jakarta untuk menjadi direktur pelaksana Yayasan Indonesia yang menerbitkan majalah sastra Horison.

Sejak tahun 1974, ia mengajar di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia, tetapi kini telah pensiun.

Sapardi Djoko Damono pernah menjabat sebagai dekan FIB UI periode 1995-1999, kemudian menjadi guru besar.

Saat itu pula Sapardi Djoko Damono juga menjadi redaktur majalah Horison, Basis, Kalam, Pembinaan Bahasa Indonesia,

Majalah Ilmu-ilmu Sastra Indonesia, dan country editor majalah Tenggara di Kuala Lumpur.

Semasa hidupnya, Sapardi Djoko Damono aktif mengajar di Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta sambil tetap menulis fiksi maupun nonfiksi.

Penghargaan Sapardi Djoko Damono

Pada tahun 1986, Sapardi Djoko Damono mendapatkan anugerah SEA Write Award.

Tahun 2003, Sapardi Djoko Damono menerima penghargaan Achmad Bakrie.

Ia adalah salah seorang pendiri Yayasan Lontar.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini