"Syarat subjektif ada tiga, pertama mengulangi perbuatannya, menghilangkan barang bukti, mengulangi tindak pidananya. Disitu diduga, dikuatirkan dan kekhawatiran ini dijadikan dasar penuntut umum melakukan kajian dan memilih segera melimpahkan perkara ini ke pengadilan," sambung Luga.
Dengan beralihnya kewenangan ini, per hari ini, pengadilan akan mengeluarkan penetapan penahanan sesuai KUHP. Penahanan pertama masa waktu 30 hari.
"Nanti silakan konfirmasi mengenai jadwal sidang, maupun penahanan ke pengadilan. Saat ini Jerinx masih ditahan di Rutan Polda Bali, dengan hari ini berkasnya dilimpahkan berarti tinggal tunggu nanti pengadilan. Apapun nanti keputusan pengadilan apakah tetap ditahan di rutan atau dibawa ke kerobokan. Silakan konfirmasi ke pengadilan," ucap Luga.
Sementara itu ditanya mengenai teknis sidang, Kasipidum Kejari Denpasar, Eka Widanta menyatakan akan tetap dilaksanakan secara virtual.
"Teknis sidang, karena masih dalam situasi Covid-19 ini, masih tetap akan dilakukan sidang online. Jadi belum ada perubahan," terangnya.
Diketahui dalam perkara ini, Jerinx didakwa Pasal 28 ayat (3) jo Pasal 45 ayat (2) UU No.19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU No.11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Atau Pasal 27 ayat (4) jo Pasal 45 ayat (3) UU No.19 tahun tentang perubahan atas UU No.11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.
(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Penangguhan Penahanan Jerinx SID Ditolak, Jaksa Penuntut Umum Limpahkan ke PN Denpasar, .
Penulis: Putu Candra