TRIBUNNEWS.COM - Bagi penggemar pertunjukan wayang, nama Ki Seno Nugroho tentu sudah tidak asing lagi.
Ki Seno Nugroho sukses membuat kesenian wayang kulit dicintai kaum milenial.
Dalang kelahiran Yogyakarta ini menyajikan pertunjukan wayang kulit yang memadukan antara gagrak Surakarta dan gagrak Yogyakarta.
Gayanya memainkan tokoh punakawan, Petruk, Semar, Gareng, dan Bagong dengan guyonan yang kekinian menjadi daya tarik tersendiri.
Selain di Indonesia, karier Ki Seno Nugroho dalam dunia pedalangan juga merambah daratan Eropa seperti Belanda dan Belgia.
Ki Seno Nugroho sudah belajar menjadi seorang dalang sejak usia 10 tahun.
Kariernya dimulai ketika usianya 15 tahun, sejak masih menjadi siswa di Sekolah Menengah Kesenian Yogyakarta.
Kini, kabar mengejutkan datang dari dunia pertunjukan seni tanah air.
Dalang Ki Seno Nugroho dikabarkan meninggal dunia, Selasa (3/11/2020).
Belum diketahui penyebab meninggalnya dalang dengan gaya khas percampuran antara Yogyakarta dan Solo.
"Iya benar, Mas (meninggal). Kalau penyebabnya kurang tahu," kata Ayu Purwa Lestari, salah satu sinden Ki Seno, saat dihubungi wartawan Kompas.com melalui telepon, Selasa malam.
Ayu mengaku menerima kabar duka pada pukul 22.00 WIB.
Sinden lainnya, Oriza, mengatakan, pada siang harinya Ki Seno masih bercanda di grup WhatsApp. "Leres niki kulo (betul ini saya) di jalan mau OTW Sedayu (rumah duka)," kata Oriza ketika dihubungi wartawan.
"Penyebab belum tahu. Di grup (WA) tadi siang masih gojekan (bercanda)," kata Oriza.