Membeli BTS Meal, bagi Tasya, adalah bentuk dukungan kepada BTS. Tentunya dengan kemasan yang juga menarik untuk dimiliki
."Penasaran sama sausnya juga. Apalagi sebelum di Indonesia kan' sudah rilis di negara lain dan sudah ada spoilernya juga jadi sudah antusias sebelum rilis di Indonesia," ucap Tasya.
Pakar pemasaran Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Sutikno menerangkan, menggandeng grup K-pop terkenal merupakan ide pemasaran yang kreatif.
"Strategi pemasaran ini kreatif di tengah situasi penurunan omzet yang dialami berbagai sektor bisnis termasuk jaringan waralaba selama masa pandemi Covid-19," ucap Bayu.
Bayu berujar, McD melakukan strategi targeting pemasaran pada Army yang memiliki fandom yang besar dengan anggota lebih dari 18 juta orang.
Tidak heran, launching BTS Meal disambut hangat oleh Army Indonesia.
"Para Army memperlakukan BTS sebagai reference utama dan panutan dalam perilakunya setidaknya dalam 4F yakni fashion, fun termasuk musik, film, dan food," tutur Bayu.
Dalam konteks acuan terkait makanan atau food, lanjut Bayu, maka McD meluncurkan BTS Meal. Strategi yang digunakan McDonald's ini masuk dalam Brand Community Marketing dan Viral Marketing.
Hal ini disebabkan BTS Meal menyasar pada konsumen yang spesifik yaitu penggemar BTS. Para Army dikenal memiliki loyalitas yang tinggi pada grup idolanya.
Sementara itu imbas dari promo BTS Meal, sebanyak 32 gerai restoran cepat saji asal Amerika Serikat tersebut kena sanksi.
Rincian sanksinya antara lain, 12 gerai diberi sanksi teguran tertulis, 19 gerai disanksi penutupan 1x24 jam, dan 1 gerai disegel selama 3x24 jam.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan kalau pihaknya sudah menganjurkan kepada manajemen gerai untuk menghilangkan promo BTS Meal.
"Kami mengusulkan kemarin supaya aplikasi yang BTS Meal itu dihilangkan dulu atau ditutup sementara. Jangan sampai terjadi kerumunan seperti ini," ujarnya.
Yusri mengatakan manajemen gerai baru sebatas menyampaikan permintaan maaf dan berjanji akan memperbaiki sistem agar tidak terjadi kerumunan.
"Manajemen gerainya sudah diklarifikasi, artinya diambil keterangan. Mereka minta maaf dan akan memperbaiki sistem untuk tidak terjadi kerumunan seperti kemarin," ucap Yusri Yunus. (tribun network/denis destryawan)