maka kami memberhentikan semua pembicaraan kesepakatan distribusi film Nussa & Keluarga Cemara dg stasiun TV terkait
karena tidak berbagi nilai yang sama dengan karya kami yang ramah anak," tulis Angga.
Baca juga: Bela Saipul Jamil yang Diboikot Tampil Televisi, Inul Daratista: Dia Udah Sekolah 5 Tahun
Baca juga: Kemal Palevi Soroti Pembebasan Saipul Jamil, Sebut Kisah Pilu Korban Tindak Asusila
Keputusan ini diambil sebagai gerakan melawan perayaan kekebasan pelaku pencabulan anak di bawah umur di televisi nasional.
Angga berharap hal ini bisa menjadi peringatan bagi media lain agar lebih berhati-hati menyajikan tayangan khususnya untuk anak-anak.
"Pemberitahuan ini dimaksudkan untuk mendukung gerakan yang melawan dirayakannya pelaku kekerasan seksual pada anak di media - media,
serta menjadi kesadaran bersama pentingnya media - media yang menghargai anak - anak kita," lanjut Angga.
Di akhir cuitannya, Angga menegaskan jika kebijakannya ini juga berlaku pada stasiun TV lain yang melakukan tayangan serupa.
"Pemberhentian pembicaraan kesepakatan ini berlaku tidak hanya kepada stasiun TV yang sudah menayangkan,
tapi juga stasiun TV lain yang nantinya melakukan tayangan serupa," papar Angga.
Sutradara film Filosofi Kopi ini mengingatkan kembali jika modal utama televisi adalah frekuensi, bukan konten maupun pembawa acara.
Sejatinya, frekuensi televisi adalah milik publik, maka dari itu konten yang disediakan harus bertanggung jawab.
"Tanpa ada suntikan modal, frekuensi sebagai media yang menyalurkan konten itu sudah tersedia tanpa perlu membayar atau berlangganan.
Berbeda dengan ruang pemutaran lain.
Maka dari itu institusi penyiaran seperti televisi terrestrial atau free to air HARUS ACCOUNTABLE!" tutup Angga.