Padahal dirinya ingin menonton sinetron.
"Itu karena kita sudah tua," celetuk Gam-ri sambil memejamkan mata.
Suk -ja sedih, karena ia merasa tubuhnya semakin menua sementara jiwanya masih muda.
Ia lalu bertanya apa pendapat Gam-ri tentang pernyataannya itu.
Sebaliknya, Gam-ri justru senang menjadi orang tua.
Gam-ri senang karena selama ini hidupnya penuh dengan warna.
Dirinya juga mengasa selalu berada di sekeliling orang-orang yang mencintainya.
Mereka lalu terlelap.
---
Pagi hari, Mat-yi bangun paling awal.
Ia mengaku tak bisa tidur karena Suk-ja yang tidur di sampingnya terlalu banyak bergerak.
Mat-yi mengadukannya pada Gam-ri.
Namun Gam-ri tak bereaksi.
Ia lalu mendekatkan tubuhnya ke arah Gam-ri.
Tak disangka, Gam-ri sudah tak bernyawa, ia meninggal dalam tidurnya.