Namun tak sebesar nominal yang diberikan pemerintah pusat, Rachmi menuturkan tunjangan yang keluarganya terima dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 1.350.000 perbulan.
Namun sejak dua tahun belakangan, tunjangan perbulan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini sudah tak lagi ia terima.
“Terus dari DKI dikasih juga, perbulan Rp 1.350.000. Cuma karena pandemi distop sama Pak Anies (Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan). Katanya untuk biaya corona, penanggulangan Covid-19. Yaitu saya gak tahu tapi saya juga gak menuntut atau apa, biarin saja ya,” bebernya.
Menjalani hari tua di rumah kontrakan, Rachmi berharap ada bantuan tempat tinggal yang layak untuk keluarganya dari pemerintah pusat.
Sejak almarhumah ibunya masih ada, keluarga Rachmi terus berpindah dari satu kontrakan ke kontrakan yang lainnya.
“Dari ibu masih ada sampai sekarang kami ini kan masih ngontrak rumah, pindah dari kontrakan satu ke kontrakan lain,” ucapnya,
“Jadi saya ingin lah ada sesuatu kenangan atas nama Ismail Marzuki, kami sebagai ahli warisnya bisa menempati suatu tempat tinggal yang layak, gak kebocoran, cuma yang layak saja gak minta lebih,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kenangan Anak Tunggal Ismail Marzuki: Liburan ke Lapangan Ikada untuk Cari Inspirasi Lagu ,