News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dampak Paparan Sinar Matahari untuk Kesehatan Mental, Ini Penjelasan Pakar dari UGM

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi berjemur di bawah sinar matahari pagi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar kesehatan jiwa dari UGM, Dr. dr. Ronny Tri Wirasto, Sp.Kj., mengatakan paparan sinar matahari  memiliki dampak yang kuat pada mental kesehatan terutama suasana hati. 

Sinar matahari berperan penting dalam zat dalam tubuh, termasuk zat yang berperan dalam mengatur suasana hati.

“Kalau dikatakan sinar matahari berpengaruh terhadap suasana hati atau suasana hati itu memang betul karena berpengaruh terhadap zat serotonin dalam tubuh yang menjaga kita dalam suasana hati yang baik dan tetap segar,” katanya dia seperti dikutip dari laman UGM.ac.id, Kamis (17/2).

Ia menjelaskan, paparan sinar matahari akan merangsang otak untuk memproduksi serotonin dalam tubuh.

Baca juga: 5 Kegiatan yang Bisa Dilakukan untuk Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi

Zat ini membantu dalam mengatur perasaan hati seperti bahagia, sedih, nyaman, cemas, nyeri dan lainnya.

Paparan yang cukup akan meningkatkan produksi zat ini dan menjaga suasana hati untuk tetap baik dan rasa segar di siang hari.

Sebaliknya apabila kandungan zat dalam tubuh rendah bisa memengaruhi suasana hati menjadi tidak nyaman.

“Kalau suasana hati sedang low baik biasanya suka yang redup-redup dan berdiam di kamar. Ini memang mekanisme tubuh saat mood tidak baik, namun harus dipaksa untuk terpapar matahari agar suasana hati bisa bagus lagi,”paparnya.

Saat malam hari pelepasan zat serotonin akan menurun. Sebab, otak tidak lagi terangsang memproduksi serotonin.

Setelahnya, tubuh akan mulai melepas zat melantonin yang memicu rasa mengantuk dan lelah.

“Paparan matahari yang cukup akan memicu peningkatan zat melantonin di malam hari yang mendorong rasa kantuk dan lelah sehingga tidur malam lebih lelap,” tutur Ketua Prodi Pendidikan Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa FKKMK UGM ini.

Ronny menyampaikan sinar matahari menjadi persoalan bagi orang-orang yang tinggal di wilayah sub tropis atau memiliki empat musim.

Pasalnya, sinar matahari menjadi hal langka di wilayah tersebut saat musim dingin. Kondisi ini menjadi tidak menyenangkan bagi orang dengan Seasonal Affective Disorder (SAD).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini