"Begitu ketemu make sure, tidak dalam kondisi baik udah tiga hari. Sudah sedikit membengkak. Salah satu matanya bengkak. Gua kenalinnya, tangan yang kanan tutup bibirnya. Tangan kirinya nutup matanya yang rusak. Pas gua liat dan yakin oke ini dia," jelasnya
Begitu meyakini itu jenazah Dylan, Ifan mengaku tidak pingsan dan menangis. Justru ia menceritakan semua kejadian tersebut kepada jenazah istrinya.
"Gua ceritain semuanya, 'aku 3 hari nyariin kamu'. Gua kehilangan tempat cerita, 3 hari lost dan ketemu. Ya gua cerita sama mayatnya Dylan. Gua cerita semua kronologinya, gua engga sedih. Gua cerita karena kangen," terangnya.
Bahkan, hal yang dilakukan Ifan sampai membuat dokter geleng kepala dan menganggap dia seperti gila.
"Tim dokter udah jagain takit gua pingsan. Tim dokter ngira gua gila dan nanya ke gua, 'mas Ifan engga apa-apa?". Gua bilang, 'engga apa-apa, gua cuma kangen' gitu," katanya
Begitu selesai berbincang karena jenazah Dylan mau dibersihkan dan dimandikan, Ifan mengaku langsung pingsan setelah keluar ruangan.
"Gua kurang tidur dan Gua juga korban kan, ya gak tau banyak luka di kepala harusnya dijait tidak dijait. Bangun agak sedikit terang lah. Bangun udah lepas aja," ucapnya.
"Abis itu gua urus juga jenazah anak anak Seventeen," sambungnya.
Ifan Seventeen menyebut dirinya baru menangis ketika berada di pesawat, menerbangkan jenazah Dylan Sahara ke kampung halamannya di Solo.
"Begitu gua masuk pesawat baru sedih, perasaannya kita pulang bareng satu pesawat tapi kenapa lo dibawah gak disebelah gua. Disitu nangis," ujar Ifan Seventeen.