Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pegiat media sosial Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa dokter Tirta memberikan respons atas pernyataan Adam Deni Gearaka yang menganalogikan dirinya sebagai 'dokter Bunglon'.
Sebutan itu disematkan oleh Adam Deni terkait dengan keputusan dokter Tirta yang menolak menjadi saksi meringankan atas perkara yang menjeratnya, yakni dugaan pelanggaran UU ITE.
Menyikapi sebutan itu, dokter Tirta malah memberikan doa kepada Adam Deni atas perkara yang tengah menjeratnya.
Baca juga: Dokter Tirta Tolak Jadi Saksi Meringankan, Adam Deni: Dokter Bunglon, Dia Takut
Tirta berharap Adam bisa kembali bersilaturahmi dengan pelapor atas perkaranya ini yakni Ahmad Sahroni.
"Semoga sukses dengan kasusnya, yang terbaik, dan semoga bisa bersilahturahmi kembali dengan Pak Ahmad Sahroni," kata Tirta saat dimintai tanggapan oleh wartawan, Senin (18/4/2022).
Kendati demikian, Tirta enggan memusingkan perihal sebutan dari Adam Deni kepada dirinya itu.
Sebab kata dia, saat ini pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia dan belum sepenuhnya pulih, sehingga menurutnya, lebih baik untuk memfokuskan penanganan pandemi itu.
"Kita sekarang disibukkan dengan pemulihan pasca pandemi, harapannya fokus aja isu ke situ," ucap Tirta.
Di akhir, pria berusia 30 tahun itu, menyatakan sebutan 'dokter Bunglon' dari Adam Deni juga tak dinilai menjadi masalah.
Baca juga: Kuasa Hukum Adam Deni Desak KPK Gerak Cepat Sikapi Informasi Terkait Dugaan Korupsi Ahmad Sahroni
"Untung dijuluki bunglon, bukan kampret, kadrun, cebong," tukas Tirta.
Sebelumnya, terdakwa perkara dugaan tindak pidana pelanggaran UU ITE Adam Deni Gearaka, menanggapi keputusan dokter Tirta yang menolak untuk menjadi saksi meringankan dalam perkaranya.
Adam Deni menilai, bahwa keputusan dokter Tirta yang menolak untuk menjadi saksi meringankan itu karena adanya arahan dari salah satu pihak.
Adapun arahan itu kata Adam, meminta untuk dirinya menyepakati kesepakatan dengan Ahmad Sahroni yang merupakan pelapor dalam perkara ini.
"Dokter Bunglon (dokter Tirta, red) pernah menelepon saya. Dia bukan menasihati saya tetapi dia meminta saya dealing dengan AS karena dia mendapat perintah, telepon dari menantu mantan Wakapolri," kata Adam Deni saat ditemui awak media usai persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Senin (18/4/2022).
Diketahui, dokter Tirta beberapa hari lalu secara tegas menolak permintaan pihak Adam Deni menjadi saksi yang meringankan dalam perkara ini.
Dokter Tirta bahkan secara terbuka menyatakan akan ada di pihak pelapor yakni Ahmad Sahroni.
Atas keputusan itu Adam Deni menilai kalau dokter Tirta merasa takut jika harus berada di kubunya.
"Dia bunglon, dia takut, gitu aja. Terima kasih," ucap dia.
Di sisi lain, tim kuasa hukum Adam Deni, Herwanto, menyayangkan penolakan dokter Tirta.
Baca juga: Melalui Kuasa Hukumnya, Adam Deni Minta dr Tirta Jadi Saksi Meringankan
Padahal kata dia, dokter Tirta sebelumnya merupakan rekan dari Adam Deni yang juga berkecimpung sebagai pegiat media sosial.
"Saya tidak mau menimbulkan perselisihan lain, nanti saya berseteru lagi sama dokter Tirta. Saya sebenarnya berharap dokter Tirta," kata Herwanto.
Bahkan kata dia, penolakan dari dokter Tirta itu bahkan sudah diketahui pihaknya sebelum mengirim surat permohonan.
Atas hal itu, Herwanto mengaku tidak akan mau memaksakan apa yang menjadi keputusan dokter Tirta.
"Saya waktu itu mau kirim surat secara resmi ke dokter Tirta, tapi baru hari ini mau menyampaikan ke beliau, ternyata dia langsung bereaksi. Bahkan di-upload di Instagram. Saya dikabari oleh pacarnya Adam Deni. 'Pak reaksinya begini', ya sudah saya tidak mau," tukas dia.