"Kejadian keributan itu berawal ketika klien kami berusaha mencari tau keberadaannya si Rudi ini di mana."
"Karena dia ini tidak melakukan penyelesaian terhadap pekerjaan, kewajibannya dia sesuai dengan perjanjian," tambah Leo.
Sebelumnya, Iko tertarik dengan penawaran Rudi dan melakukan kesepakatan, tetapi Rudi tak bertanggung jawab.
"Setelah mendapatkan penawaran-penawaran dari Rudi, klien kami tertarik."
"Akhirnya dibuatlah kesepakatan di mana si Rudi ini akan menyediakan jasa desain interior dengan kesepakatannya 300 juta," beber Leo.
"Klien kami sudah melakukan pembayaran, total pembayaran yang dilakukan itu 150 juta."
"Ternyata setelah klien kami membayar 150 juta, Rudi ini tetap tidak menyelesaikan pekerjaan, bahkan dia cenderung lari dari tanggung jawab," sambungnya.
Menurut penuturan Leo, saat Iko menanyakan perihal kelanjutan proyek, Rudi tak merespons baik kliennya.
Iko Uwais pun memutuskan menghubungi pihak kontraktor yang sudah ditunjuk untuk menghubungi Rudi secara langsung.
"Dan ternyata, yang didapatkan oleh kontraktor justru Rudi ini diduga bersama-sama dengan istrinya memberikan suatu pernyataan-pernyataan mencemarkan nama baik klien kami."
"Jadi, pada saat kejadian, klien kami itu mencoba untuk mengambil foto atau video yang membuktikan saudara Rudi ini ada di rumah," tambahnya.
Tindakan Iko tersebut ternyata membuat Rudi merasa keberatan.
"Dia teriak ke klien kami, dia memaki klien kami dan keluarga, ada istri dan kakaknya di situ."
"Klien kami berusaha untuk balik ke rumah agar tidak menjadi keributan yang berkepanjangan," ungkap Leo.
Tak hanya itu, Rudi dan istrinya bahkan merekam balik Iko dengan nada mengancam dan memviralkannya.
"Pada saat klien kami berusaha menghentikan tindakan istrinya Rudi yang merekam ini, justru Rudi ini melakukan penyerangan, menendang bagian sisi kiri (perut) klien kami," tutup Leo.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Iko Uwais