Kerap membaca komentar negatif dari warganet membuat Keisya mengalami trauma secara tidak sadar.
Ia berasumsi orang lain yang menonton selalu memiliki pandangan buruk kepadanya.
"Tiap nyanyi yang orangnya (penontonnya) dikit aku nggak papa aku masih aman, aku tenang. Ketika ketemu orang banyak karena aku selalu bacaain asumsi mereka, comment mereka jadinya ke bawa ke alam bawah sadar," sambungnya.
Hingga akhirnya ia mendapatkan tips agar bisa menjaga fokus saat tampil.
"Dia kasih tips gimana tenanginnya, gimana fokusnya,"
Baca juga: Keisya Levronka Akui Sempat Syok Lagu Tak Ingin Usai Viral, Sadar Tanggung Jawab Lebih Besar
Di sisi lain, penyanyi jebolan Indonesian Idol seasons kesepuluh ini mendapati orang tuanya sampai menangis.
Orang tuanya menangis lantaran membaca komentar negatif yang ditujukan untuknya.
Hal itu lantas membuat Keisya bersedih karena merasa gagal saat membawakan lagunya sendiri.
"Aku nangisnya karena (diri) aku, selain karena aku merasa gagal membawakan lagu aku sendiri," ungkap Keisya.
"Kedua karena orang tuaku, orang tuaku aktif banget kan sosmed. Selalu mereka bacaain comment,"
"Mereka pernah nge-pap tiba-tiba nangis karena bacain comment yang buat aku yang bully-bully,"
"Itu yang paling aku tangisin karena lihat orang tua nangis," tambahnya.
Menurut Keisya, orang tuanya pasti jauh merasakan sakit hati daripada yang ia rasakan.
"Mereka jauh lebih sakit, mereka yang membesarkan aku, mereka yang melahirkan aku," tutup Keisya.
(Tribunnews.com/Ayumiftakhul)