TRIBUNNEWS.COM - Berikut recap atau ringkasan sinopsis drama Korea Big Mouth episode 16.
Episode terakhir Big Mouth telah tayang di Disney+ pada Sabtu (17/9/2022) malam.
Bagaimana akhir dari pertarungan Big Mouse melawan Choi Doha?
*Sinopsis berisi spoiler
Big Mouth episode 16 dimulai dengan debat televisi para calon wali kota Gucheon.
Di saat yang sama, Go Mi Ho ditemani anggota geng Big Mouse, menuju peternakan ikan yang dicurigai sebagai tempat pembuangan limbah NK Chemical.
Baca juga: FAKTA Kim Joo Hun, Pemeran Wali Kota Choi Do Ha di Drama Korea Big Mouth
Selama debat, tampak Park Changho selalu dibatasi saat akan berbicara, sementara Choi Doha diberikan ruang bebas.
Di tempat tambak ikan, Mi Ho berhasil membuat para penjaga mengakui apa yang terjadi di tempat itu.
Mi Ho mengambil video pengakuan pekerja untuk digunakan untuk menyerang Doha.
Pekerja itu mengakui bahwa air di tambak ikan itu terkontaminasi radiasi yang bisa menyebabkan kanker.
Itu adalah akibat dari pembuangan limbah NK Chemical.
Mi Ho dan geng mengambil semua dokumen yang dapat dijadikan bukti.
Tak lama kemudian, orang-orang Doha datang, sementara Mi Ho bergegas menuju stasiun TV bersama Jerry.
Mobil Mi Ho sempat dihalangi sepanjang jalan.
Tetapi koneksi Big Mouse lebih bagus sehingga Mi Ho bisa sampai ke stasiun TV tepat waktu.
Sementara itu di ruang sidang, Doha menyiapkan seseorang untuk memberikan pernyataan palsu untuk menyerang Park Changho.
Park Changho disebut telah menerima uang suap agar sengaja kalah saat sidang kasus kripto.
Mi Ho kemudian sampai di stasiun TV, bersiap menghadiri debat.
Mi Ho datang sebagai perwakilan warga, bukan sebagai istri kandidat walikota.
Di situ Mi Ho mengakui bahwa ia terkena radiasi dan kini menderita kanker stadium empat.
Semua orang di studio kaget, terutama Park Changho dan juga ayah Mi Ho.
Mi Ho kemudian menampilkan video pengakuan pekerja tambak ikan yang direkamnya tadi.
Namun hal tersebut tak membuat Choi Doha mengaku bersalah.
Ia meminta kejaksaan memeriksa kebenaran di balik kasus tersebut.
Setelah Go Mi Ho mengakui penyakitnya, Park Changho tidak bisa berkata banyak selain meminta maaf dan menangis.
Sementara itu, Do Ha menjalani pemeriksaan, tapi dia sangat percaya diri kejahatannya tak akan bisa terungkap.
Di kantor kejaksaan, Park Changho berpapasan dengan Juhee, istri Doha.
Park Changho ingin membuat Juhee sadar apa yang dilakukan suaminya, termasuk soal kematian ketua Kang.
Juhee tetap ingin percaya suaminya tidak melakukan kejahatan.
Namun kemudian ia menguji sendiri.
Juhee berpura-pura sudah mengetahui Doha membunuh ketua Kang, dan berkata kepada sopir Doha bahwa Gong Ji-hoon akan melakukan autopsi.
Benar saja, si sopir memberitahu Doha tentang autopsi demi mencegah autopsi itu dilakukan.
Sementara itu, pemilihan walikota terus berlanjut dan persidangan Doha ditunda.
Choi Doha akhirnya memenangkan pemilihan walikota Gucheon.
Ia pun memenangkan persidangan.
Juhee sebenarnya sudah berniat membantu Miho dan memberikan bukti penting kepadanya.
Tetapi Doha mengetahui pengkhianatan istrinya sehingga ia bisa menyusun rencana.
Juhee rupanya disekap oleh Doha.
Keadaan Mi Ho memburuk, ia pingsan dan dibawa ke rumah sakit.
Rupanya itulah saat terakhir bagi Mi Ho.
Ia menghembuskan napas terakhirnya setelah mengatakan ia mencintai Changho.
Park Changho kemudian memikirkan cara lain untuk memberi balasan kepada Doha.
Ia membeli gedung kolam renang langganan Doha dan mengganti airnya menjadi air yang sudah terkontaminasi radiasi.
Doha langsung muntah darah dan terjatuh ke kolam renang.
Di bagian akhir, para korban radiasi NK Chemical mengajukan gugatan kelompok.
Park Changho juga berhasil menemukan file makalah profesor Seo dan emas yang diambil Choi Doha.
Juhee diselamatkan dan bersaksi di pengadilan.
Trio VIP, pelaku pembunuhan Profesor Seo, kembali masuk penjara dan menerima hukuman dua kali lipat.
Sementara itu, Gong Jihoon menang besar dengan menjadi presdir Woojeong Group.
Anak-anak di panti asuhan menerima donasi cukup banyak.
Park Changho tetap menjadi Big Mouse, tapi melakukan perannya sebagai Big Mouse yang baik seperti keinginan Mi Ho.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)