Anggun C. Sasmi, musisi yang ambil bagian dalam M20 menambahkan, di era digital saat ini musisi membutuhkan keadilan dan transparasi dari platform penyedia layanan streaming seperti Youtube. Platform streaming bisa membuat agreement dengan pihak iklan atau sponsor.
“Namun kami sebagai seniman tidak pernah tahu dan tidak memiliki akses untuk mengetahui berapa pendapatan sebenarnya yang diperoleh platform streaming dari sponsor. Yang jelas pendapatan si artis sangat kecil. Di sinilah dibutuhkan adanya fairness dan mekanisme yang saling menguntungkan sehingga musisi bisa terus berkarya,” kata Anggun.
Mengenai isu-isu global, seperti perubahan iklim, musisi Iwan Fals menekankan pentingnya konsistensi antara kata dan perbuatan. Musisi bisa ikut menyuarakan pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan lewat karya-karyanya.
“Karya kita bisa mempengaruhi orang lain, tapi itu tidak cukup. Kepedulian kita juga harus diterapkan dalam keseharian. Ini tugas kita semua,” tuturnya.
M20 Summit akan diadakan secara hybrid (offline dan online) di TMII Jakarta. Dalam kesempatan itu juga bakal digelar sebuah pertunjukan musik kolaboratif yang menampilkan musisi-musisi lintas genre dan generasi.
Para musisi akan menyuarakan empat isu utama yang menjadi agenda pembahasan Presidensi G20, yaitu arsitektur kesehatan global, transisi energi, transformasi ekonomi digital, dan krisis pangan, untuk diperjuangkan bersama.
Sementara itu, event Presidensi G20 Indonesia sendiri puncaknya akan digelar di Bali pada pertengahan November 2022.