"Bisa hidup senormal aja, damai aja di negara-negara yang bukan negara asalnya."
"Kalau di Barat nih ya, ibaratnya musuh gua itu adalah orang-orang konservatif."
"Orang-orang konservatif itu yang attacking identitas gua," imbuhnya.
Di sisi lain, Gitasav juga menyadari bahwa ia juga harus peduli dengan pihak lain.
"Kita nggak bisa cuma eksklusif aja, cuma fokus ke kaum kita doang."
"Gua juga merasa gua harus bisa aware dan harus care sama grup-grup lain"
"Contohnya gua a feminist, I'm trying to fight against patriarchy, gua juga harus aware sama isu kelas," tutup Gita Savitri.
Opini Gita Savitri soal LGBT jadi sorotan
Beropini soal pose tutup mulut Timnas Jerman, Gitasav menjadi sorotan warganet.
"Git, pendapat Timnas Jerman foto tutup mulut sebelum pertandingan," tulis seorang netizen kepada Gita Savitri.
Melalui story Instagram-nya, Gita Savitri menjawab pertanyaan itu.
Awalnya, Gita menjawab, LGBT-Phobia memiliki konsekuensi dalam kehidupan nyata.
Ia lalu memberi contoh, yaitu banyak orang kehilangan nyawa mereka karena gender dan seksualitasnya, termasuk kaum LGBT.
Jadi, ia mengatakan tindakan Timnas Jerman lebih baik daripada tidak melakukan apa pun sama sekali.