Sindrom ini sendiri tidak mematikan, tetapi secara signifikan dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien.
Selain itu, seperti banyak kondisi kronis lainnya, komplikasi terkait dapat menyebabkan harapan hidup pasien menjadi lebih pendek.
Apa saja gejala Stiff Person Syndrome?
Sindrom orang kaku seringkali diawali dengan kekakuan pada batang tubuh dan perut.
Kekauan kemudian dapat menyebar ke kaki, lengan, dan wajah, kata Dr. Tankha.
Pada awalnya, penurunan mobilitas ini mungkin jarang terjadi.
Namun lama kelamaan bisa menjadi konstan, menyebabkan orang berjalan sedikit membungkuk atau kehilangan kemampuan untuk berjalan sama sekali.
Orang juga bisa mengalami kejang otot yang menyakitkan atau sakit terus menerus.
Durasi kejang bisa berkisar dari detik hingga berjam-jam, kata Dr. Tankha.
Baca juga: Mengenal Sindrom Asperger seperti di Serial Somebody: Gangguan Spektrum Autisme
Intensitas kejang juga bisa sangat parah hingga mematahkan tulang atau menyebabkan pasien jatuh.
Kejang otot dapat dipicu oleh berbagai faktor lingkungan, seperti suara keras, suhu dingin, dan tekanan emosional, kata Dr. Newsome.
Kehadiran rasa sakit kronis juga dapat menyebabkan beberapa pasien memiliki kecemasan, depresi, dan fobia pergi keluar atau mencoba aktivitas baru.
Bagaimana Stiff Person Syndrome didiagnosis?
Mendiagnosis Stiff Person Syndrome membutuhkan kombinasi alat, kata Dr. Nowak.