Karena sangat jarang, Stiff Person Syndrome biasanya didiagnosis dengan terlebih dahulu mengesampingkan kondisi lain yang lebih umum.
Penyedia layanan kesehatan kemudian akan melakukan pemeriksaan fisik dan neurologis, melakukan pemeriksaan darah, mengevaluasi kekakuan otot, melakukan MRI dan tes pencitraan lainnya, serta memberikan keran tulang belakang.
Penting untuk diingat bahwa meskipun ada gejala umum yang dapat dikaitkan dengan Stiff Person Syndrome, kondisinya sangat jarang, kata Dr. Nowak.
“Setiap pegal-pegal belum tentu Stiff Person Syndrome,” katanya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Tiara)