News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Artis Maju Jadi Caleg, Ada Wajah Baru Ikut Berebut Suara Rakyat, Muncul Nama Adelia Pasha

Penulis: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tak hanya Pasha Ungu yang akan kembali maju sebagai calon legislatif, Adelia Pasha sang istri juga punya keinginan yang sama.

Pengamat Nilai Banyak Artis Masuk Parpol Jelang Pemilu karena Minimnya Kaderisasi
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, merespons

Ujang mengatakan para artis direkrut hanya untuk mendulang suara dari rakyat agar menaikkan elektabilitas parpol.

"Jadi kaderisasi hampir tidak jalan di partai politik. Semuanya kepentingan perekrutan Caleg dari artis soal popularitas itu, soal elektoral yang ujung-ujungnya untuk mengangkat suara partai," kata Ujang kepada Tribunnews.com, Senin (2/1/2023).

Menurut Ujang, hal tersebut tak terlepas dari kepentingan pragmatis yang dimiliki parpol.

Ilustrasi Pemilu. (Tribun Jogja/Suluh Pamungkas.)

Sebab, ketika merekrut para anggota melalui tahapan kaderisasi, maka nanti yang muncul adalah orang-orang cerdas, pintar tapi tak memiliki popularitas akhirnya kalah dalam Pemilu.

"Makanya yah yang dicari org yang terkenal yang punya uang yaitu artis. Jadi partai politik itu soal pragmatisme untuk kepentingan elektoral bukan kaderisasi," ucap Ujang.

Kendati demikian, Ujang menuturkan fenomena artis masuk dalam dunia politik atau parpol bukan cerita baru di Indonesia.

Ia menyebut fenomena artis masuk dalam panggung politik setidaknya sudah terjadi sejak Pemilu 2004 dilaksanakan.

"Nah oleh karena itu saya melihat fenomena ini, fenomena umum terjadi pada setiap pagelaran Pemilu," ungkap Ujang.

Ujang menilai baik artis maupun parpol sama-sama untung seperti simbiosis mutualisme.

"Jadi partainya untung, artisnya juga untung. Artinya partai menyediakan perahu atau tiket pencalonan, di saat yang sama artis memberikan popularitas itu," ucap dia.

Namun, Ujang menegaskan bahwa popularitas belum tentu terpilih dalam Pemilu, terkecuali memiliki elektabilitas tinggi.

"Kalau popularitas itu terkenal, tapi belum tentu terpilih. Tapi kalau elektabilitas tinggi, ya dia kemungkinan dia terpilihnya tinggi," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Igman Ibrahim/Alivio/Anita/Fersianus Waku)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini