"Karena airnya tenang dan posisi di pinggir, kalau lagi badai juga nggak mungkin kita pun juga ngga mungkin main," jelas Ryan.
"Kita bisa lihat keadaan-keadaan yang memungkinkan," lanjutnya.
Lebih lanjut Ryan juga menyebutkan ia memiliki kapasitas mengajak Moana naik jetski.
"Sebenarnya kita punya kapasitas untuk itu, nggak mungkin juga kita membahayakan anak kita dong. Dan kalau dilihat langsung, itu posisi nggak di tengah. Juga nggak kencang. Itu cuma muter-muter doang," jelas Ryan.
"Ada guide-nya juga. Kan orang jetski nggak mungkin ninggalin kita gitu aja," sambungnya
Saat ditanya mengenai batasan kegiatan yang boleh dilakukan sang buah hati, Teuku Ryan menyebutkan asal sang anak nyaman.
"Apa pun itu kan pasti anak itu merasakan ini nggak nyaman. Pasti kita nggak akan memaksakan si anak untuk melakukan itu,"
Disinggung soal reaksi saat naik jetski, Ricis pun mengatakan Moana tenang dan tidak menangis.
"Kalau yang kita tahu, Moana itu kalau nggak nyaman itu emang biasanya nangis, ngereog. Karena kan kalau masih umur segitu, belum bisa mengekspresikan lebih. Jadi ya emang anaknya dasarnya anteng, diem," jelas Ricis
"Jadi ya di situ (saat naik jetski) nggak ada reaksi, diem aja," tambahnya.
Mereka menegaskan alasan mengajak Moana naik jetski hanya untuk menikmati momen saat liburan.
"Sebenarnya itu lebih ke kita sedang liburan dan kita ingin bahagia. Menikmati momen jadi sekalian. Itu kita bawa Moana muter-muter, baru kita ke tengah gitu. Itu pun cuma sebentar," kata Ryan.
Saat ditanya soal aksinya yang mungkin ditiru oleh orang lain, Ricis menyakini warganet dapat memilih.
"Aku sih yakinnya orang-orang akan mencontoh kalau kondisi si anak memungkinkan. Karena satu orang pun di dunia ini nggak ada yang mau anaknya kenapa-kenapa," terang Ricis.
"Jadi kalau misalnya, let's say anaknya gampang flu misalnya, dipaksa berenang kan nggak mungkin. Setiap fisik orang itu beda-beda, fisik anak beda-beda," pungkasnya
(Tribunnews.com/Dian Hastuti)