TRIBUNEWS.COM - Artis Cinta Penelope saat ini berada di Istanbul, Turki. Sejak beberapa hari lalu ia aktif melaporkan situasi pascagempa di sebagian wilayah Turki berdasarkan siaran langsung televisi setempat.
Baru-baru ini ia mengabarkan bahwa korban jiwa akibat gempa terus bertambah.
"Sebelumnya saya dapat kabar korbannya 1500, tapi sekarang sudah dua kali lipat menjadi 3.419 orang korban," kata Cinta Penelope didampingi temannya Indah Sari, seperti dikutip dari video di akun Youtubenya.
Sementara update terkini diberitakan korban jiwa terus bertambah hingga tercatat 5.109 orang.
Baca juga: Berita Foto : Pilu Potret Evakuasi Korban Gempa Turki dan Suriah
Penelope menyebut dirinya dan Indah dalam kondisi sehat walafiat. Sebab, lokasi gempa berada di Gaziantep, berjarak 15 jam perjalanan darat dari Kota Istanbul.
Karena Gaziantep sangat jauh dari Istanbul, Cinta dan Indah sama sekali tak merasakan gempa.
Namun, saat gempa terjadi, ia terus memantau perkembangan melalui siaran langsung televisi setempat.
Dari situ ia melihat betapa dampak gempa sangat dahsyat. Banyak bangunan gedung runtuh hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Ia pun menegaskan bahwa tidak semua wilayah di Turki berdampak gempa.
Baca juga: Update Jumlah Korban Gempa Turki Mencapai 5109 Korban Jiwa, 26000 Orang Lainnya Luka-luka
KBRI Ankara sebelumnya menjelaskan wilayah utama yang terdampak gempa bumi di Turki meliputi 12 daerah, yaitu Adana, Adyaman, Kahramanmara, Gaziantep, Diyarbakr, Hatay, Kilis, anliurfa, Malatya, Osmaniye, Elazig, Elbistan.
"Karena kemarin aku dengar banyak sekali omongan Indonesia trending topik nomor satu tentang Turki, tapi mungkin tolong diluruskan pray for Gaziantep Turki, karena traveling itu kan biasanya ke Cappadocia, Istanbul, Ankara, dan Izmir semuanya aman. Tapi akhirnya banyak juga yang ketakutan datang ke sini, mungkin perasaan mereka Turki hancur-hancuran, itu mengganggu tourism Turki. jadi bisa ganti hastag pray for Gazianteb Turki dan Suriah," terang Cinta yang kini bersuamikan orang Turki.
Momen gempa di sebagian wilayah Turki yang menewaskan ribuan orang membuat Cinta Penelope merenung. Ia menyadari bahwa hidup hanya sementara.
"Sesama manusia itu berbuat baik, saling mendoakan, enggak usah takut karena paling dekat dari kita itu adalah kematian. Jadi siap enggak kita, makanya teruslah berbuat baik, teruslah bersyukur kita harus mempersiapkan diri kita untuk kematian. Pada saat dijemput insya Allah husnul khatimah, insya Allah," ucap Cinta.
Menurut dia, manusia bisa mati di mana saja. Tak terkecuali di tempat tidur.
"Di rumah pun kita bisa meninggal, jadi intinya yuk kita sama-sama berbuat baik, saling mendoakan sesama manusia, jadi di manapun kita berpijak, kematian itu ada di dekat kita," timpal Indah Sari.
Sebelumnya, melalui akun Youtubenya, Cinta Penelope membeberkan kondisi Indah Sari dan Siti Liza yang juga tinggal di Istanbul.
"Untuk teman-teman artis yang ada di Turki, ada Indah Sari, memang lagi sama aku," ujarnya.
"Ada lagi di rumahku sekarang. Alhamdulillah kami baik-baik saja sekarang," lanjutnya.
"Ada Siti Liza yang jarak rumahnya setikar setengah jam dari rumah aku," ujarnya.
"Tapi insya Allah juga baik-baik saja," jelas Cinta Penelope.
Baca juga: Berita Foto : Pilu Potret Evakuasi Korban Gempa Turki dan Suriah
Dia juga menjelaskan, teman-temannya yang sempat tur ke Turki panik mendengar musibah tersebut.
"Teman-teman tur aku kemarin sudah pulang di tanggal 3 kemarin, jadi tidak tahu, dan panik mendengar hal itu," jelasnya.
"Tapi (gempa) bukan di Istambul, aku jelaskan ke mereka, alhamdulillah," tambahnya.
Lantas Cinta Penelope meminta doa untuk para korban gempa di Turki.
"Minta doanya untuk para korban dan untuk para yang sudah meninggal," ujarnya.
"Minta doanya juga semoga tidak ada lagi gempa susulan ataupun tsunami," tutur Cinta Penelope.
Sementara itu melihat posting-an akun Instagram para artis yang tinggal di Turki, mereka menerangkan dalam keadaan baik-baik saja.
Siti Liza misalnya. Dia mem-posting IG Story jika keluarganya baik-baik saja.
"Alhamdulillah kami sejkeluarga baik-baik, sehat walafiyat."
Baca juga: Inilah Penyebab Turki Sering Dilanda Gempa Besar hingga Disebut Berkekuatan Dahsyat
"Terima kasih doanya ya teman-teman buat kami," tulisnya.
Begitu juga Siti KDI, dia menuliskan pesan berbahasa Turki terkait bencana gempa tersebut.
Sementara itu korban meninggal dalam gempa bumi besar dengan magnitudo 7,8 SR dan gempa susulannya, terus bertambah.
Hingga Senin malam (6/2/2023), korban meninggal hampir 2.300 orang di Turki dan Suriah.
Dikutip dari Al Jazeera via Tribunnews.com, gempa di Turki awalnya terjadi di dekat kota Gaziantep pada pukul 04:17 waktu setempat (01:17 GMT), Senin (6/2/2023), saat banyak orang tidur.
Gempa pertama terjadi pada kedalaman sekitar 17,9 kilometer (11 mil) dan terasa sampai ke Cyprus, Mesir, dan Lebanon.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan, jumlah korban tewas di negara tersebut meningkat menjadi 1.014 jiwa.
Pihak berwenang Turki telah mengumumkan alarm level 4 dan meminta bantuan internasional.
Gempa kedua berkekuatan 7,6 SR terjadi beberapa jam kemudian di tengah gempa susulan, kata Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD).
AFAD menambahkan, pusat gempa berada di wilayah Elbistan di provinsi Kahramanmaras.
Tim pencarian dan penyelamatan segera dikirim ke daerah yang terkena gempa, kata presiden Turki.
Kementerian pertahanan Turki mengatakan, angkatan bersenjata telah membangun koridor udara untuk memungkinkan tim medis dan penyelamat mencapai daerah yang dilanda gempa.
Baca juga: Jokowi Sebut Pemerintah Indonesia Segera Kirimkan Bantuan untuk Korban Gempa Turki
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan, setidaknya ada enam gempa susulan.
Ia juga mendesak warga untuk tidak memasuki bangunan yang rusak untuk mencegah bertambahnya korban.
"Prioritas kami adalah mengeluarkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan memindahkan mereka ke rumah sakit," katanya.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan gambar-gambar bangunan yang mengerikan menjadi tumpukan puing di beberapa kota di bagian tenggara Turki.