Serta, bisa menumbuhkan kecintaan generasi muda pada campursari yang merupakan salah satu aset budaya asli Indonesia.
Pertunjukan yang didukung oleh Direktorat Perfilman, Musik dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek RI ini berangkat dari hasrat yang kuat dari Endah Laras ingin mengulik kembali memori kejayaan lagu-lagu Campursari karya Maestro Manthou's, Andjar Any, Cak Dikin, Didi Kempot, Wasimin P.S. dan beberapa Maestro lainnya.
Endah Laras yang sudah lebih dari 18 tahun berkecimpung di dunia Campursari ingin mengembalikan geliat dan spirit campursari yang pernah berjaya dieranya.
Kejayaan campursari bukan hanya menjadi kerinduan para seniman tetapi juga para pecinta dan penikmat Campursari.
Baca juga: Megawati Bicara Hak Cipta, Karya Riset dan Seni Budaya: Ayo Dipatenkan di HAKI
Senada dengan Endah Laras, Maestro Campursari, Cak Dikin berharap generasi muda senantiasa melestarikan Campursari.
"Saya ingin campursari terus tumbuh di generasi-generasi muda," harap Cak Dikin.
Cak Dikin berpesan, anak muda juga benar-benar berproses menciptakan lagu sebagaimana campursari pada umumnya.
"Karena campursari dibuat dengan sastra yang tinggi selayaknya anak muda yang mencipta lagu juga menerapkan hal demikian, terutama belajar membuat lirik-lirik yang syarat akan sastra."
"Selain itu, harus ditekankan dengan rasa," ujar Cak Dikin.
Jauh ke depan, Cak Dikin berharap campursari terus mendunia dan tetap lestari.
Jadilah saksi dalam pertunjukan fenomenal ini.
Penonton yang tidak bisa hadir menyaksikan karya kolaborasi ini, dapat menyaksikan secara online melalui kanal YouTube Endah Laras Channel.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)