Saya menerima itu katanya dari seorang ustad, bilangnya Bu Dewi mau korban di masjid ini.
Saya terima. Setelah saya terima jam 10 tiba-tiba jam 1 jam 2 tiba-tiba ART-nya dia mau ambil sapi itu," sebutnya.
Mengetahui itu, Malkan mengatakan akan melepas tanggung jawab jika sapi tersebut tak kunjung diambil hingga pukul 19.00 WIB.
Pun ia mengklarifikasi kata 'lepas' yang dilontarkannya saat itu bermakna melepas tanggung jawab, bukan melepaskan sapi secara bebas.
"Yang jam 7 malam sapi dilepas, ketika ditanya, 'Pak, kalau saya titip di sini lagi', saya bilang 'saya enggak mau, kalau masih di sini akan saya lepas', dalam pengertian lepas tanggungjawab saya, kenapa, karena siapa yang mau jaga sapi, siapa yang mau bayar untuk jagain itu, masjid ini bukan lembaga sosial," sebutnya.
"Bayangin kalau sapi yang nilainya lumayan, hilang. Makanya saya bilang sampai jam 7 sapi itu tidak diambil saya lepas. Lepas dari pengertian saya lepas tanggung jawab," tambahnya.
Baca juga: Hewan Kurbannya Ditolah Pak RT, Dewi Perssik Tegaskan Tak Ada Unsur Politik
Sementara itu, seorang warga yang menemani Pak RT turut buka suara.
Ia tak ambil pusing jika Dewi Perssik tidak mau berdamai atas masalah ini.
"Beliau tidak mau tabayyun dalam hal ini, kalau kita sih welcome saja,"
Pun pihaknya masih membuka pintu damai dan berharap saling menerima permintaan maaf.
"Kalau memang kita salah ya minta maaf, kalau beliau tetep kekeh dengan 'bla-bla-nya' kita nggak bisa," jelasnya.
Pun ia turut menyebut berita ini viral karena Dewi Perssik yang membuat kehebohan.
"Di sini saya tekankan yang telah mem-framing berita ini dari kemarin 'Dewi Perssik marah-marah dikarenakan Pak RT meminta Rp 100 juta untuk uang kurban' adalah fitnah dan tidak benar,"
"Itu tidak pernah keluar dari mulut dari Pak RT," tandasnya.
Baca juga: Dituding Tolak Hewan Kurban Dewi Perssik, Ketua RT Klarifikasi: Sedikit Ganjel