Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aldi, manajer grup band Kotak, belum bisa bicara banyak soal somasi yang dilayangkan Posan Tobing.
Menurutnya somasi tersebut lebih baik dibicarakan lewat praktisi hukum antar kedua belah pihak untuk menghindari debat kusir.
"Nanti praktisi hukum yang akan bicara karena takutnya jadi debat kusir yah, mendingan sesama tim lawyer aja," kata Aldi saat ditemui di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2023).
Namun sejauh ini pihaknya juga akan mengupayakan jalur mediasi untuk menemukan titik terang permasalahan tersebut.
"Pasti ada mediasi lah karena biar bagaimanapun kita semua teman sebenarnya kan,' ucapnya.
Aldi mengungkapkan alasan grup band Kotak belum mau bicara banyak soal somasi Posan Tobing.
Baca juga: Somasi Posan Tobing Tak Buat Jadwal Manggung Kotak Terganggu
"Kalau dari kita manajemen sebenarnya ngikutin peraturan yang berlaku. Dan lagi saat ini prosesnya udah istilahnya sama praktisi hukum dan pihak kita manajemen dan label yang menaungi kita memang belum mau berbicara," ungkap Aldi.
Namun Kotak siap buka suara dalam waktu dekat untuk menanggapi somasi Posan Tobing.
"Dalam artian kita masih mentaati hukum yang berlaku jadi skrg ini kita lebih ke wekensi (cek dong) sama mungkin dalam minggu ke depan kita akan preskon untuk emmghadapi itu," ujarnya.
"Sekarang ini posisinya emg sedang dipelajari apa yang menjadi concern dari teman-teman," pungkas Aldi.
Sebelumnya, Posan Tobing melayangkan somasi kepada tiga personel Kotak yaitu Cella, Chua dan Tantri.
Somasi tersebut melarang ketiganya untuk menyanyikan lagi ciptaan Posan dan setiap aksi panggung Kotak.
Posan sendiri pernah menjadi personel Kotak. Namun, ia memutuskan hengkang setelah terlibat konflik dengan salah satu personel.