News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jogjarockarta Festival 2023: Parade Rock dari Tanah Jauh

Editor: Brand Creative Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jogjarockarta Festival akan diadakan di Stadion Kridosono, 30 September 2023.

Ini akan jadi pengalaman mengasyikkan, baik bagi mereka, maupun bagi penonton. Dapat dipastikan mereka akan memanaskan Stadion Kridosono.

Kedua, kehadiran Slank featuring Bongky dan Pay. Tak bisa dipungkiri, Slank adalah salah satu band terbesar sekaligus paling berpengaruh dalam jagat rock Indonesia. Banyak album mereka kerap menjadi cetak biru bagi band-band rock yang lahir setelah mereka.

Sedangkan BIP yang merupakan akronim Bongky, Indra, Pay, adalah band yang mereka bentuk selepas mereka berpisah dari Slank.

Jejak musikal mereka yang berakar kuat di Slank tentu tak bisa dilupakan begitu saja. Di awal 2000-an, BIP jadi penampil rutin di sirkuit rock Indonesia, dengan lagu-lagu seperti “Skak Mat”, “1.000 Puisi”, “Korslet”, maupun “Sampai Nanti”, sebuah ode perpisahan yang sangat manis dan sonder klise haru biru berlebihan.

Slank feat Bongky-Pay, juga BIP, akan tampil di satu panggung yang sama. Pertanyaannya: apa mereka semua akan berkolaborasi menghadirkan Formasi 13 yang legendaris dan dinanti-nanti jutaan orang itu?

Jawabannya hanya bisa disaksikan di Jogjarockarta Festival.

Ketiga, akan ada sebuah persembahan untuk Rotor.

Band yang dibentuk oleh Irvan Sembiring pada 1991 ini adalah salah satu pembuka jalan bagi subkultur thrash metal di Indonesia. Album perdana mereka yang ikonik, Behind the 8th Ball (1992), dianggap sebagai album thrash metal pertama di Indonesia.

Band yang kala itu digawangi oleh Irvan (gitar dan vokal), Bakkar Buftheim (drum), dan Judapran (bass) dan kelak ditambah oleh Jodie Gondokusumo (vokal), adalah rujukan pertama jika kita mau berbicara soal thrash metal Indonesia.

Penampilan Rotor sebagai pembuka Metallica dalam konser bersejarah di Lebak Bulus pada 1993 makin menguatkan nama besar mereka.

Keberanian dan keyakinan terhadap musik, membuat mereka berani pergi ke Amerika Serikat untuk beradu nasib. Berhasil atau gagal itu urusan belakang.

Tak mengherankan kalau banyak metalhead Indonesia menaruh Rotor dalam posisi paling terhormat. Terbukti ada album A Tribute to Rotor (Sebuah Penghormatan) yang dibuat sebagai homage bagi para pendahulu ini.

Dan sekarang, 30 tahun sejak Rotor mengguncang Indonesia dari Lebak Bulus yang penuh bara api dan sabet pentungan ABRI, Jogjarockarta Festival akan menghadirkan sebuah penghormatan bagi Rotor sang pembuka jalan dan pencetak sejarah.

Keempat adalah hadirnya Sepultura, band asal Brasil yang jadi barisan depan gelombang kedua thrash metal. Dibentuk sejak 1984 oleh Cavalera bersaudara, mereka sudah merilis 15 album. Pengaruh mereka juga melintas dan menabrak batas negara maupun bahasa.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini