Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Kedokteran (FK) kembali melahirkan inovasi di bidang kesehatan.
Kali ini, inovasi yang dikembangkan adalah Neo Microcapiler Digital.
Neo Microcapiler Digital adalah alat kesehatan portable untuk pemeriksaan viskositas atau kekentalan darah yang bermanfaat bagi perkembangan diagnostik penyakit stroke.
Alat kesehatan tersebut dikembangkan oleh Staf Pengajar FKUI–Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. dr. Al Rasyid, Sp.S(K), bekerja sama dengan PT Neo Teknologi Global.
Penciptaan inovasi Neo Microcapiler Digital dilatarbelakangi oleh tingginya angka kematian akibat penyakit stroke.
Dr. dr. Al Rasyid menyebutkan bahwa kini, penyakit stroke menjadi penyebab kematian kedua setelah penyakit jantung dan menjadi penyebab kecacatan utama di Indonesia.
Baca juga: Kasus Stroke Pada Anak Muda Meningkat, Berikut Tips Pencegahannya
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, kejadian stroke di Indonesia meningkat setiap tahunnya.
Sementara itu, data dari Indonesian Stroke Registry pada 2012 hingga 2014 memperlihatkan kejadian stroke iskemik atau sumbatan lebih banyak dibandingkan stroke hemoragik atau pendarahan.
Oleh sebab itu, deteksi peningkatan kekentalan darah (hiperviskositas) menentukan keberhasilan tatalaksana pada pasien stroke iskemik akut.
Hal ini karena hiperviskositas berperan dalam perluasan infark yang menyebabkan peningkatan morbiditas dan mortalitas pasien jika tidak ditatalaksana dengan cepat dan tepat.
Selain untuk penanganan pasien stroke akut, pemeriksaan viskositas darah juga dilakukan pada orang sehat sebagai bentuk screening.
Jika ditemukan kondisi hiperviskositas darah pada orang sehat yang memiliki faktor risiko stroke, dokter dapat memberikan penanganan untuk pencegahan.
Sejauh ini, untuk mengukur viskositas darah, digunakan alat Brookfield LV-DV III.
Namun, pemeriksaan dengan alat ini memerlukan waktu yang lama dalam hitungan hari.