TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bintang sinetron Handika Pratama menyambut tahun politik dengan antusias dan suka cita.
Handika Pratama tak akan sia-siakan hak pilihnya dengan cara mengikuti pesta demokrasi dengan cinta dan damai.
Handika Pratama cukup mengikuti dunia politik dalam momentum Pilpres periode 2024-2029.
Baca juga: Muncul Sosok Muda Seperti Gibran di Bursa Pilpres, Handika Pratama Berharap Ada Persaingan Sehat
Ini pandangannya tentang pasangan Anies Baswedan - Cak Imin, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming, yang sudah mendaftark ke KPU RI sebagai Capres dan Cawapres Indonesia.
"Menurut gua semua kandidat memiliki kredibilitasnya yang baik menurut partainya masing masing," kata Handika Pratama ketika ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Handika belum menentukan pilihannya, akan memilih Capres dan Cawapres siapa, untuk bisa memimpin Indonesia selama lima tahun mendatang.
"Kalau dari gua sendiri mau rembukan sama keluarga, siapa yang bisa memberikan dampak baik buat usaha usaha saya," ucap pria berusia 36 tahun itu.
Menurut suami Rosiana Dewi tiga pasangan calon memiliki komposisi yang lengkap, sehingga membuat masyarakat akan kebingungan memilih, siapa yang tepat memimpin Indonesia.
Baca juga: Irma Darmawangsa Menanti Masa Panen Saat Kampanye Pileg dan Pilpres, Siapkan Aksi Panggung Spesial
"Kalau gua lagi melihat penilaian dan kampanye mereka dulu, baru gua bisa menentukan pilihan. Kalau ditanya sekarang, gua belum ada pilihan," ungkapnya.
Bagi Handika tiga pasangan calon tersebut memiliki daya tarik tersendiri, baik dari segi industri, ekonomi kreatif, hingga Pemerintahan.
"Kalau kompeten harusnya sudah menjadi capres dan cawapres ya sudah kompeten. Jadi harus dipilih yang terbaik diantara yang terbaik. Ya masyarakat sekarang sudah bisa menilai dan sudah pintar, jadi mereka tau siapa yang harus dipilih," jelasnya.
Handika Pratama menginginkan masyarakat tidak ikut terbawa dengan panasnya tensi politik menjelang Pilpres. Ia meminta seluruh warga mengamati semuanya dengan kepala dingin.
"Biar perang demokrasinya aja yang panas tapi kita jangan rusuh. Penginnya pesta demokrasi dijalankan seaman mungkin, jangan merugikan masyarakat. Kalian kampanye silahkan tapi jangan merugikan masyarakat," ujar Handika Pratama. (ARI).