News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Ini Dia Konsekuensi Jika Donald J Trump Kembali Jadi Presiden AS

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (Kiri) dan Presiden AS Donald Trump berjabat tangan selama pertemuan di sisi selatan Garis Demarkasi Militer yang membagi Korea Utara dan Selatan, di Area Keamanan Bersama (JSA) Panmunjom di zona Demiliterisasi (DMZ) pada tanggal 30 Juni 2019.

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Media terkemuka New York Times memprediksi Donald J Trump (78)  akan memenangi Pemilihan Presiden AS 2024.

Trump diramalklan akan merebut minimal 281 electoral college vote. Sementara Kamala Harris memperoleh minimal 257 electoral vote.

Syarat pemenang Pilpres AS 2024 adalah minimal memperoleh 270 dari 538 electoral college. Prediksi NYT ini sejalan dengan exit poll Edison Research yang dirilis CNN dan jaringan televisi lain.

Exit poll dilakukan terhadap pemilih sesudah menggunakan hak suaranya, dan ada pertanyaan-pertanyaan spesifik diajukan ke responden.

Hasil exit poll Edison Research terkait tingkat kepuasan terhadap pemerintah dan kondisi negara menunjukkan 71 persen pemilih tidak puas dan marah dengan situasi negara di bawah Joe Biden.

Artinya, ketidakpuasan dan kemarahan itu juga ditujukan ke Wapres Kamala Harris karena satu paket dengan kepemimpinan Joe Biden.

Jika ini berkaitan dengan proses dan hasil pemilihan, maka Donald Trump akan sangat diuntungkan dengan persepsi pemilih ini.

Baca juga: Inilah Cara-cara Donald Trump Merebut Kemenangan Pemilu AS 2024

Baca juga: Kamala Harris atau Donald J Trump? Ini Plus Minus Mereka bagi Dunia Jika Jadi Presiden AS

Jika persepsi itu sejalan dengan pilihan masyarakat, ketidakpuasan itu pasti akan menggerus minat pemilih terhadap Kamala Harris.

Hasil awal penghitungan suara memperlihatkan Donald Trump secara signifikan  memimpin perolehan suara electoral college.

Hingga pukul 22.00 waktu timur Amerika, atau pukul 10.00 WIB, versi situs NYT, Donald Trump mengumpulkan 198 electoral college.

Sementara Kamala Harris mendapat 112 electoral college vote. Versi CNN, Trump mengumpulkan 195 electoral college vote, sementara Kamala 91 dukungan.

Sedangkan di dua negara bagian yang jadi battle ground Pemilu AS 2024, Pennsylvania dan North Carolina, Kamala Harris memenangi pertempuran.

Penghitungan awal menunjukkan Kamala merebut 72,5 persen suara di Pennsylvania, sementara Trump tertinggal jauh, 26,7 persen.

Di North Carolina, Kamala Harris memimpin dengan skor 68,78 persen berbanding Trump yang 30,06 persen. Di New York, Washington DC, Michigan, Kamala Harris juga unggul.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini