Ine merasa sikap Wregas yang selalu mendampingi aktor dan aktrisnya tersebut justru menjadi hal yang menyenangkan.
"Tapi menyenangkan. Kita merasa ditemenin," ucap Ine.
Baca juga: Menyingkap Potret Kelam Media Sosial lewat Film Budi Pekerti Karya Wregas Bhanuteja
Proses Pemilihan Karakter dalam Film Budi Pekerti
Menurut Wregas, ia mulai terpikirkan sosok karakter yang akan berperan dalam film Budi Pekerti saat dirinya tengah menulis naskah.
Kala melakukan penulisan naskah, Wregas mengaku telah menemukan sosok yang cocok untuk masing-masing karakter dalam filmnya.
Padahal Wregas seringkali diingatkan oleh sejumlah penulis untuk tidak membayangkan karakter pemeran ketika tengah menulis naskah.
Namun hal tersebut tak dapat dihindarkan oleh Wregas, dirinya tetap terbayang-bayang aktor dan aktris yang cocok berperan dalam ceritanya.
"Jadi aku tu nulis karakter itu selalu ada samar. Banyak penulis yang ngomong 'kamu tu kalau ketika nulis nggak boleh kebayang aktornya' tapi aku tu nggak bisa lepas," ujar Wregas.
Wregas mengaku bayangan tersebut muncul lantaran dirinya sudah pernah menonton film- film yang diperankan oleh aktor dan aktris yang dipilihnya.
Dari penututan Wregas, sosok Bu Prani memiliki karakter seorang ibu yang kuat, penyayang dan memberikan banyak refleksi sangat cocok diperankan oleh aktris Sha Ine Febriyanti.
Sementara sosok Pak Didit, menurutnya cocok apabila diperankan oleh Dwi Sasono.
Baca juga: Raih Nominasi Piala Citra 2023 Terbanyak, Film Budi Pekerti Siap Tayang di Bioskop Mulai 2 November
"Seorang bapak yang mengalami depresi tapi sosoknya sangat kuat dan sangat pekerja keras, dan cenderung galak, Mas Dwi," jelas Wregas.
Selain Ine dan Dwi, Wregas memutuskan untuk memainkan Angga Yunanda dan Prilly Latuconsina dalam film Budi Pekerti.
Pemilihan keduanya justru didasari atas keinginan Wregas untuk mengambil tokoh dengan karakter yang sangat bertolak belakang terhadap karakter mereka di film-film sebelumnya.
"Kalo Angga itu (di film sebelumnya) lembut, tenang, pembawaannya ramah, kalem. Di sini kita ajak sebagai dia yang pembawaannya justru malah meledak-ledak, sering marah," jelas Wregas.