Sedangkan Prilly, menurut Wregas, ia sebelumnya selalu berperan dengan sangat ekspresif.
Akan tetapi di film Budi Pekerti, Prilly justru dituntut untuk menjadi sosok yang memendam seluruh ekspresinya dan difokuskan hanya dengan sorotan mata.
Wregas menyebutkan bahwa mata Prilly Latuconsina memiliki tatapan yang kuat.
"'Gimana kalau ini malah seluruh ekspresimu itu kamu pendam dan hanya sorotin lewat matamu aja. Matamu tu kuat banget, udah salurin aja lewat situ.' nah akhirnya aku ajak mereka berdua," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)