TRIBUNNEWS.COM - Pengacara Hartono Tanuwidjaja ungkap adanya kejanggalan atas kematian Nanie Darham.
Diketahui, aktris Nanie Darham meninggal dunia saat menjalani operasi sedot lemak di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.
Hartono mencurigai sejumlah hal yang terjadi selama proses operasi yang dilakukan oleh Nanie Darham.
Menurut Hartono, pada awalnya Nanie telah menyetujui untuk mengeluarkan uang sebesar Rp200 juta sebagai biaya operasi sedot lemak yang akan dijalani.
Namun ternyata saat Nanie tiba di klinik tempatnya akan menjalani operasi, justru ada kesepakatan baru yang harus ia setujui.
"Persoalannya setelah tiba di jam 13.35 WIB, korban bersama saksi Erika baru ketemu dokter di jam 14.00 WIB."
Baca juga: Sebelum Meninggal Nanie Darham Sempat Ingin Lakukan Operasi Sedot Lemak di Korea
"Nah ini ada jeda waktu yang penting, dari 14.00 WIB sampai 14.25 WIB ternyata ada pembicaraan yang merupakan kesepakatan baru," ungkap Hartono, dikutip dari YouTube NGOBROL ASIX pada Jumat (1/12/2023).
Kesepakatan baru tersebut rupanya tak diketahui oleh kelurga maupun suami Nanie.
Dalam kesepakatan tersebut, Nanie menyetujui untuk melakukan penambahan titik operasi.
Diketahui, Nanie memutuskan untuk menambah tidakan pada bagian bokong dan pinggang belakang.
"Nah dalam 20 menit itu, ternyata ada kesepakatan baru bahwa korban Nanie itu menambah tindakan di bagian bokong dan pinggang belakang," ucap Hartono.
Dengan adanya penambahan titik tersebut, Nanie juga harus menambah biaya sebanyak Rp100 juta.
Oleh karena itu, kemudian Nanie menghubungi suaminya untuk mengonfirmasi tindakannya tersebut.
Suami Nanie, James, sempat tidak menyetujui keputusan sang istri.