Mereka tak menyangka bahwa Herdis yang mestinya punya pengetahuan agama, bisa tega melakukan perbuatan tersebut.
Kronologi
Herdis membunuh Wiwin karena panik setelah mendengar pengakuan telat menstruasi.
Kepala Polresta Tasikmalaya AKBP Sy Zaenal Abidin mengatakan, kasus ini bermula saat korban mendatangi kampus pelaku.
Korban mengaku belum haid selama 2 bulan belakangan. Ia minta Herdis bertanggung jawab karena korban takut hamil.
Pelaku yang menduga korban hamil, sempat meminta korban untuk menggugurkan kandungannya.
Mendengar pernyataan itu, korban menolak melakukannya.
Herdis dan Wiwin kemudian naik motor. Mereka pergi tanpa tujuan jelas.
"Korban beserta pelaku berboncengan menggunakan motor milik korban sampai dibawa ke lokasi tempat penemuan mayat," ujar Zaenal di Mapolresta Tasikmalaya seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (1/12/2023).
Saat itu situasi di lokasi sepi. Pelaku rupanya sudah berniat menghabisi nyawa korban menggunakan balok kayu dan pisau yang dibawanya.
Pelaku dan korban turun dari motor. Mereka kembali terlibat cekcok di lokasi tersebut.
Pelaku menarik tangan korban dengan keras hingga jatuh dan tersungkur.
Sejurus kemudian Herdis mengeluarkan kayu yang dipersiapkan dari tasnya dan memukul punggung korban dua kali.
Selanjutnya memukul ke kepala korban tiga kali menggunakan kayu.