"Jadi memang sudah lama sakit jantung. Dua tahunan ini suka kambuh," kata Josephine Imelda.
Namun, belakangan ini Haryo Pramoe kerap mengalami demam tinggi hingga badannya terus menggigil.
"Cuma dari kemarin dia tuh merasa menggigil badannya, mungkin karena dia terlalu kedingin jadi dia berapa hari ini panasnya naik turun," ujar Imelda.
Pertolongan pertama sudah diberikan sang istri sebelum Haryo Pramoe dilarikan ke rumah sakit.
"Kita kasih obat biasa aja tapi indikasi dia sesak napas karena enggak bilang itu," ungkapnya.
Imelda mengatakan biasanya ia dan keluarga sangat sigap apabila Haryo merasa sakit akan kondisi tubuhnya untuk segera di larikan ke rumah sakit.
"Biasanya kalau kejadian itu kita cepat lariin ke rumah sakit Harapan Kita. Akhirnya pembantu saya telpon waktu saya lagi di kantor. ‘Bu bapak menggigil lagi’, yauda saya bilang kasih obat aja, saya suruh anak saya beli obat," ujar Imelda.
Namun sayang kondisi Haryo Pramoe ketika sang anak kembali membeli obat sudah tidak bernyawa dan dinyatakan meninggal dunia di usia 48 tahun.
"Pulang papanya udah jatuh. Nah terus dipanggil satpam, karena bapaknya berat badannya jadi minta tolong satpam. Begitu saya bilang balikin badannya, dia udah biru. Saya udah tahu itu udah enggak ada," tutur Imelda.
Hendro kakak dari mendiang Haryo Pramoe mengungkapkan adiknya itu sudah seminggu mengalami demam.
Keluhan tersebut kerap diungkapkan oleh Haryo kepada sang kakak.
"Demamnya uda seminggu ini. Jadi Harya itu ngirim bideo ke saya, ‘bro hue lagi demam nih’. Enggak biasanya ya, saya sambil ketawa ngelihatnya., udah lah bro dibawa tidur aja. Enggak tahunya video terakhirnya Mas Bro," tutur Hendro.