"Makanya aku bilang boros hari ini. Hari ini harus buang duit ya. Jangan tanam duit terus," kata Pinkan lagi.
Di sisi lain, Arya Khan berkilah bahwa sikap iritnya tersebut bukan berarti tak mampu membeli barang mahal.
Hanya saja, dia yang sudah terbiasa hidup hemat merasa sayang mengeluarkan uang untuk barang yang tidak disukainya.
"Aku biasanya gini. Aku tuh kalau beli-beli mahal bukan berarti nggak kebeli, aku tuh perasaan sayang," ujar Arya.
"Ya sayang emangnya mau dikubur uangnya sampai mati?," sahut Pinkan Mambo.
"Artinya kalau beli mahal yang aku nggak suka, percuma. Aku lebih baik beli yang murah tapi aku suka," tambah Arya Khan lagi.
Kendati demikian, Pinkan Mambo masih tetap ingin sang suami tidak hidup terlalu irit.
Sebab, diakuinya sempat kehilangan kliennya karena sikap suaminya tersebut.
"Kemarin ada klien nawarin dealer ini mau diserahin ke Arya, boleh nggak? Boleh, harga cocok. Pas Arya keluarin, handphonenya dikaretin, batal (transaksi). Ya dia nggak percaya kalau kita orang kaya," tandasnya.
Usut punya usut, Arya Khan mempertahankan ponsel tersebut karena merasa masih bisa digunakan.
"Kan masih hidup," terang Arya Khan.
Kendati begitu, Pinkan Mambo masih tak terima. Ia beranggapan bahwa hidup tidak boleh terlalu hemat.
"Kalau orang irit-irit tambah miskin. Ada orang boros-boros, tambah kaya, itu saya. Ya kita bagi-bagiin aja uang, orang uang juga punya Tuhan, kita bagi-bagiin aja. Kecuali tiap hari beli berlian, tiap hari beli apa. Masa kita nggak boleh sih ke mal? Masa kita nggak boleh sih makan?" terang Pinkan.
Namun, Arya Khan mengaku bingung dengan sikap sang istri karena diprovokasi hidup boros setiap hari.