"Dari awal kami mengetahui orang tua (terduga pelaku) Pak Umar dna Ibu Monalisa, namun pada saat masuk ke prose hukum kami merasa bingung."
"Karena pada saat proses hukum berjalan ada muncul yang katanya ini orang tua asli (terduga pelaku), orang tua kandung, di tingkat kepolisian sendiri kami dipertemukan dengan orang berbeda," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Sunan Kalijaga sempat kecewa orang tua terduga pelaku tak dihadirkan dalam agenda diversi.
"Jujur hari ini saya sangat kecewa," ujar Sunan dalam pemberitaan sebelumnya.
"Kok ada ya orang tua di mana ini adalah momen penting bagi anaknya, baik itu anak angkatnya, anak kandungnya, inia dalah momen penting atau final bagi anaknya bisa lanjut ke persidangan atau selesai dengan baik, secara kekeluargaan," lanjutnya.
Suami Heidy Sunan itu pun mantap melanjutkan perkara tersebut setelah orang tua terduga pelaku mangkir.
"Menguatkan hati kami sekeluarga bahwa, kalau orang tua kandung dan angkatnya saja tidak menghormati hukum, tidak mendampingi anaknya, ya buat apa kami mencabut laporan," terangnya.
Hal itu pun memantik kekecewaan Sunan lantaran kasus itu telah lama bergulir.
Ia menganggap tidak ada itikad baik keluarga terduga pelaku dalam kasus tersebut.
"Kami pihak dari korban merasa sangat kecewa, selama tujuh bulan itikad baik dari keluarga si pelaku itu memang tidak ada sama sekali," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Gabriella)