News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak Tamara Tyasmara Meninggal

Kekasih Tamara Tyasmara jadi Tersangka Pembunuhan Dante, Pakar Hukum Ungkap YA Layak Dihukum Mati

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Salma Fenty
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buntut kasus tenggelamnya Dante, pakar hukum sebut kekasih Tamara Tyasmara yang berinisial YA berpotensi diancam dengan pasal berlapis dengan dugaan pembunuhan berencana.

TRIBUNNEWS.COM - Kekasih Tamara Tyasmara yang berinisial YA alias Yudha Arfandi kini telah menyandang status tersangka.

Penetapan YA sebagai tersangka tersebut lantaran dirinya diduga kuat menjadi penyebab kematian anak Tamara Tyasmara, Raden Adante Khalif Pramudityo alias Dante.

Atas kasus tersebut, pakar hukum Firman Candra mengungkapkan bahwa YA berpotensi untuk dikenakan hukuman dengan pasal berlapis.

Menurut Firman Candra, perbuatan yang dilakukan YA terhadap Dante dapat tergolong pembunuhan berencana.

"Kalau menurut kami sebagai praktisi hukum, harusnya dilapis dengan pasal 338 atau mungkin perencanaan pembunuhan di pasal 340 KUHP," ungkap Firman Candra, dikutip dari YouTube Cumicumi, Selasa (13/2/2024).

Dengan pasal tersebut, YA berpotensi menjalani hukuman mati.

"Artinya hukumannya bisa hukuman mati," sebut Firman.

Firman menyebutkan bahwa perlu adanya penyelidikan secara intens terkait aksi YA yang telah menyebabkan bocah berusia 6 tahun tersebut meregang nyawa.

Jika memang YA telah memiliki niat tersebut sejak awal, maka dapat dipastikan masuk dalam kasus pembunuhan berencana.

"Harus dilihat lagi, apakah kemarin sudah ada pembicaraan untuk melakukan itu, atau minggu kemarin, atau sebulan yang lalu."

"Kalau itu sudah terjadi berarti masuknya di pasal perencanaan pembunuhan. Jadi menghilangkan nyawa orangnya itu sudah direncanakan," jelas Firman.

Baca juga: Dokter Forensik Jawab Luka Memar di Tubuh Dante, Tamara Tyasmara Sempat Ngaku Menggigit Putranya

Selain itu, Firman juga mengimbau pihak kepolisian untuk dapat melakukan penyidikan terkait adanya kemungkinan pelaku lainnya selain YA.

"Polisi harus selangkah lebih lagi untuk mencari tahu siapa aktor intelektualnya. Apakah aktor intelektualnya adalah pembunuh ini yang jadi tersangka, atau orang lain," ucap Firman.

Tak kalah penting, Firman menyebutkan bahwa kepolisian juga harus mengusut motif yang mendasari pelaku hingga tega menghabisi nyawa seorang anak.

"Kemudian tang lebih penting adalah motifnya. Pembunuhan itu pasti ada motif, apakah motif masalah keuangan, ekonomi, masalah balas dendam, atau motif kenyamanan," imbuhnya.

Firman juga menyebutkan bahwa dalam menangani kasus tersebut perlu melibatkan Komisi Perlindungan Anak.

"Ini nanti Komnas anak harus masuk juga di sini. Kenapa sih orang yang lebih deasa tega untuk membunuh anak kecil yang masih di bawah umur. Nah itu harus dilihat sampai ke sana," ujarnya.

Dengan kejadian tersebut, Firman berharap bahwa tindakan pelaku tak didasari oleh adanya gangguan mental maupun kejiwaan.

Pasalnya jika YA memiliki gangguan kejiwaan, maka proses pidananya akan hilang.

"Semoga bukan karena faktor mental atau sakit secara kejiwaan. Karena itu bisa hilang unsur tindak pidananya," harap Firman.

YA Sebut Tengah Atur Latihan Pernapasan Kala Benamkan Dante

Pacar Tamara Tsyamara sekaligus tersangka pembunuh Dante (6), Yudha Arfandi saat memakai baju tahanan dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2/2024). (YouTube Kompas TV)

Diberitakan sebelumnya, YA sempat mengungkapkan alasannya membenamkan Dante di kolam renang.

Pernyataan tersebut diungkap oleh YA ketika menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polda Metro Jaya.

YA berdalih bahwa dirinya ingin melatih pernapasan anak Tamara Tyasmara tersebut saat di kolam renang.

Oleh sebab itu, pihak kepolisian akan melakukan pencocokan keterangan dari tersangka dengan rekaman CCTV yang berada di lokasi kejadian tepatnya di kolam renang Kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

"Saat diperiksa, alasannya tersangka melakukan latihan pernapasan, dengan menyelam-nyelaman, nanti itu akan kita cocokan dengan CCTV," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra, Senin (12/2/2024).

Kendati demikian saat diperiksa, polisi memastikan jika Yudha tidak memiliki sertifikasi kepelatihan renang.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka tidak memiliki sertifikasi atau kualifikasi untuk melakukan atau melatih berenang, demikian juga untuk menyelam," kata Wira Satya.

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma/Fauzi Alamsyah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini