"Di tahun keempat aku cerita sama manajerku, 'Mbak ini kayaknya aku mau pisah'," ujar Furry.
"Pur pertahankan Pur, aku tau kamu gimana mendapatkan si Winda perjuangan kamu kayak gimana sayang Pur, pertahankan kalau bisa," jawab sang manajer.
Pada akhirnya, di tahun kelima baik Furry maupun Winda sama-sama tidak mampu mempertahankan rumah tangga mereka.
"Ya oke aku bertahan (di tahun keempat). Akhirnya ya di tahun kelima dua-duanya nggak bisa mempertahankan," tutur Furry.
Sempat ingin menyerah di tahun ketiga, Furry mengatakan, saat itu masih memikirkan perasaan orang-orang terdekatnya.
Lantaran itu, Furry mengurungkan niatnya untuk berpisah dari Dwinda.
Baca juga: Dwinda Ratna Tegaskan Berpisah Secara Baik-Baik dengan Furry Setya
"Jadi di tahun ketiga sebenarnya lo udah hampir menyerah? Tapi lo mikirin nyokap bokap lo?" tanya Melaney.
"He eh, (mikirin) orang-orang di sekitarku yang aku sayang, termasuk anakku," jawab Furry.
Mengenai alasannya berpisah, Furry menuturukan bahwa perpisahannya dengan Dwinda adalah kesalahannya.
Furry merasa ada yang janggal di dalam dirinya.
Lantas Furry beranggapan bahwa ada sesuatu yang salah dengan psikologisnya.
"Bahwa perpisahan ini 100 persen aku yang salah. Kayak ada masalah dari psikologiku yang belum selesai tentang masa laluku gitu," tutur Furry.
Namun, Furry menegaskan bukan tentang perasaan yang masih tertinggal untuk mantan istrinya.
Merasa ada yang janggal di dalam dirinya, Furry beranggapan bahwa masih ada trauma dari masa lalu.
"Bukan karena aku masih cinta aku masih cinta sama mantanku, ada sesuatu yang aku sendiri pun bingung mau ngungkapin."
"Ada sesuatu yang nggak rilis gitu. Kemungkinan trauma-trauma atau apa. Aku kan tipikalnya pemendam gitu lo Kak," beber Furry kepada Melaney.
(Tribunnews.com/Salma/Yurika)