Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian masyarakat beranggapan jika tidak keluarkan ingus disebut bisa picu sinusitis.
Sinus sendiri adalah rongga kecil yang terhubung melalui saluran udara di dalam tulang tengkorak.
Rongga kecilnya terletak di beberapa daerah, yaitu belakang tulang dahi, belakang mata, bagian dalam dari struktur tulang pipi, dan kedua sisi batang hidung.
Normalnya, sinus memang menghasilkan lendir, Fungsinya yaitu menyaring bakteri serta partikel lain dalam udara yang dihirup.
Baca juga: Bakteri di Mulut Bisa Picu Sinusitis, Berikut Cara Pencegahannya
Namun, jika terjadi peradangan, sinus akan memproduksi lendir berlebih. Kondisi ini biasa dikenal dengan istilah sinusitis.
Karena itulah, penderita sinusitis seringkali merasa sakit kepala.
Menurut Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hal ini diungkapkan oleh Dr Rina Triasih, M.Med (Paed), Ph.D, Sp.A(K), tidak mengeluarkan ingus tidak bisa langsung sebabkan sinusitis.
"Sebenarnya, tidak serta merta kalau ingus itu tidak dikeluarkan kemudian otomatis menyebabkan sinusitis," ungkapnya dalam media briefing virtual yang diselenggarakan IDAI, Senin (26/2/2024).
Tidak mengeluarkan ingus dan tersedot ke dalam biasanya bisa dikeluarkan melalui saluran pencernaan.
Ini juga terjadi pada anak-anak yang memang belum bisa mengeluarkan dahak.
"Ada anak-anak agak batuk tidak bisa mengeluarkan dahak, bagaimana ya dok? Dia ditelan. Tidak apa, karena anak belum bisa mengeluarkan. Ditelan biasanya keluar saluran cerna," jelasnya.
Pada anak usia muda seperti bayi, saat batuk atau pilek, kotorannya akan menjadi lembek.
Lebih lanjut dr Rina menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan risiko sinusitis. Salah satunya karena ada kejadian bakat alergi.
"Biasanya dia mudah terjadi sinusitis, sering batuk pilek, kemudian akhirnya akan menjalar. Jadi prosesnya tidak sederhana sinusitis pada anak muda itu juga jarang terjadi," tutupnya.