Tidak hanya di berbagai film festival internasional, film aksi ini juga telah diputar di jaringan bioskop Malaysia.
Sang sutradara juga bangga mendapati bahwa 13 Bom di Jakarta mudah diterima penonton global.
Banyak penonton yang mampu memahami tokoh Arok di film tersebut.
"Tema terorisme berbasis pinjaman online mungkin secara spesifik relevan di Indonesia. Tapi setelah diskusi langsung dengan penonton dari berbagai negara, ternyata banyak yang bisa memahami kenekatan Arok."
"Rasa putus asa ketika berhadapan dengan sistem yang dirasa tidak adil itu rupanya universal," jelas Angga diunggahan Instagramnya.
Postingan Angga tersebut tak pelak mendapat sambutan baik dari para penonton maupun insan perfilman Indonesia.
Kolaborator Angga dalam film 13 Bom di Jakarta pun semangat untuk terus kerjasama.
Sebagai informasi, 13 Bom di Jakarta produksi Visinema Pictures, merupakan salah satu film aksi Indonesia terbesar.
Film tersebut memuat adegan aksi tembak menembak dan kejar-kejaran mobil yang digarap dengan skala produksi besar.
Dibintangi oleh aktor-aktor kenamaan seperti Rio Dewanto, Ganindra Bimo, Putri Ayudya, Lutesha, Chicco Kurniawan, hingga Ardhito Pramono, film tersebut telah menembus lebih dari satu juta penonton bioskop di seluruh Indonesia.
(Tribunnews.com/Yurika)