Dikutip dari Kompas.com, Anggy Umbara selaku sutradara pun menjawab soal kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari.
Menurut Anggy Umbara, dia hanya ingin mengangkat sebuah kisah tragis yang belum selesai kasusnya sejak tahun 2016 silam.
"Ya kita kan kisah nyatanya seperti itu, kita dari true story dan menurut saya film ini penting untuk diangkat lagi," kata Anggy Umbara.
"Kasusnya diusut lagi, karena memang belum selesai," imbuhnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/5/2024).
Anggy Umbara juga mempertanyakan alasan orang-orang yang menganggap film ini kontroversial.
Padahal kisah ini seharusnya bisa disaksikan lebih jelas dan berharap kasusnya bisa selesai.
"Ada usaha untuk menghentikan film ini buat kita jadi mempertanyakan, lo di pihak siapa? Pihak keluarga apa pembunuh? Jadi bias kan," ucap Anggy Umbara.
Anggy Umbara yakin bahwa apa yang dilakukannya dengan Vina: Sebelum 7 Hari tak melanggar aturan hukum.
Apalagi pihak produksi sudah mengantongi izin dari keluarga Vina untuk mengangkat kisah ini ke layar lebar.
"Tapi apapun itu, saya menghargai opini mereka, sudut pandang mereka, walaupun saya tidak setuju dan mereka tidak setuju terhadap saya, enggak apa-apa."
"Itu kan perbedaan, diversity, saling menghormati," ujar Anggy Umbara.
Dapat izin keluarga Vina, Anggy Umbara mengatakan, sebelum film ini dibuat, pihaknya juga telah meminta izin keluarga Vina dan mendapatkan izin.
Keluarga Vina pun pernah dihadirkan dalam jumpa pers, beberapa waktu lalu.
Pihak keluarga berharap banyak doa untuk Vina dan pelaku utama bisa ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Caption
Direktur Musik, Film dan Animasi Kedeputian Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Mohammad Amin ketika ditemui di mal Senayan Park, Jakarta Pusat, Minggu (12/5/2024).