TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Diantara puluhan ekor kuda yang berkompetisi pada Kejuaraan Pacuan Pertiwi-Kartini Cup 2015, Minggu (5/4) di Pulomas, salah satunya adalah milik pesantren.
Kuda itu, Khanzah Sahabiah Al Hasanah, finis di posisi keempat pada persaingan kelas 3 tahun remaja ekstra jarak 1400 meter.
Khanzah Sahabiah Al Hasanah adalah satu dari tiga kuda milik pesantren Al Hasanah, yang berlokasi di kawasan Cimone, Tangerang.
Dua kuda lainnya adalah Habibah Al Hasanah dan Sodiqoh Al Hasanah, ibu dari Habibah.
"Kami sudah ikut pacuan sejak 2011, tetapi di Pulomas saja," ungkap M.Fikri, ustaz yang pengasuh sekaligus pemimpin pondok pesantren Al Hasanah.
"Saya sudah baca-baca, tak ada larangan pesantren memelihara kuda dan ikut pacuan," ungkap ustaz Fikri yang datang ke Pulomas bersama dua anak dan beberapa santrinya.
Tiga kuda Al Hasanah ini semula dikandangkan di Pulo Mas. Namun, belakangan hanya Khanzah Sahabiah Al Hasanah yang dirawat di sana.
Dua kuda lainnya, di pesantren. Biaya pemeliharaan dan perawatan kuda di Pulomas sekitar Rp 6 jutaan setiap bulannya.
"Al Hasanah ini pesantren khusus untuk kaum dhuafa dan anak-anak tidak mampu," papar ustaz Fikri, yang sering berdiskusi masalah kuda dengan Teddy Bosse, salah satu penggiat olahraga berkuda ketangkasan dan pacuan.
Dalam buku acara 'Pertiwi-Kartini Cup' kuda Khanzah Sahabiah Al Hasanah itu disebutkan belum pernah mencapai tiga besar dalam empat kali penampilannya.
"Waah, keliru ini, Khanzah pernah di posisi enam, lima atau empat," seru ustaz Fikri.
"Yang bikin kami senang juga, Khanzah tak pernah jadu juru kunci," kata ustaz Fikri yang didampingi dua putranya. tb